Pada kunjungannya tersebut, Surialam didampingi dua anggota DPRD lainnya dan Kades Sambirejo Kusnadi.
Usai melihat lokasi pabrik yang terbakar, Surialam melihat Ayu Anitasari korban selamat yang berada di belakang lokasi kejadian.
Untuk menindak lanjuti persoalan ini, kata Surialam, DPRD Langkat akan memanggil pihak terkait di jajaran Pemkab Langkat.
"Kita mau tahu sejauh mana pengawasan soal usaha ini. Terkait hukum nanti ada polisi. Kita hanya kejar atau koordinasikan apa yang akan diberikan pemkab. Atau bagaimana perhatian pemkab atas musibah ini," ucapnya.
Disinggung dinas terkait di jajaran Pemkab Langkat lalai, Surialam enggan membenarkan pernyataan tersebut. "Bagaiamana ya. Ini pabrik tapi tampak rumah. Makanya kita kordinasikan juga nanti dengan Dinas Tenagakerja. Kita akan gelar rapat dengar pendapat dengan komisi gabungan," sebutnya.
Surialam juga mengakui sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan usaha serupa jika memang tidak memiliki izin.
Ditambahkan Surialam, persoalan ini akan dirapatkan pada 28 Juni mendatang. "Yang jelas, atas peristiwa ini kita turut berduka dan berharap kejadian serupa tidak terulang di Kabupaten Langkat," imbuhnya.
Sementara itu Ayu Anitasari salah satu korban selamat dari kebakaran maut yang merengut 30 jiwa mengatakan kalau pintu pabrik perakitan mancis selalu di kunci dibagian depan oleh mandor.
" Memang pintu depan itu selalu terkunci. Kunci di pegang mandor. Kebetulan saya belakang karena api langsung nyamber saya langsung keluar sebelum api membesar" katanya.
Ayu menjelaskan awal mula kebakaran terjadi saat rekan kerjanya melakukan pengetesan mancis yang sedang dalam perakitan.
" Api nyambar sewaktu teman melakukan pengetesan mancis. Biasanya terjadi juga ledakan tapi kali ini luar biasa ledakanya, " kata Ayu sambil meneteskan air mata, " tandasnya. (Ismail)
Disinggung dinas terkait di jajaran Pemkab Langkat lalai, Surialam enggan membenarkan pernyataan tersebut. "Bagaiamana ya. Ini pabrik tapi tampak rumah. Makanya kita kordinasikan juga nanti dengan Dinas Tenagakerja. Kita akan gelar rapat dengar pendapat dengan komisi gabungan," sebutnya.
Surialam juga mengakui sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan usaha serupa jika memang tidak memiliki izin.
Ditambahkan Surialam, persoalan ini akan dirapatkan pada 28 Juni mendatang. "Yang jelas, atas peristiwa ini kita turut berduka dan berharap kejadian serupa tidak terulang di Kabupaten Langkat," imbuhnya.
Sementara itu Ayu Anitasari salah satu korban selamat dari kebakaran maut yang merengut 30 jiwa mengatakan kalau pintu pabrik perakitan mancis selalu di kunci dibagian depan oleh mandor.
" Memang pintu depan itu selalu terkunci. Kunci di pegang mandor. Kebetulan saya belakang karena api langsung nyamber saya langsung keluar sebelum api membesar" katanya.
Ayu menjelaskan awal mula kebakaran terjadi saat rekan kerjanya melakukan pengetesan mancis yang sedang dalam perakitan.
" Api nyambar sewaktu teman melakukan pengetesan mancis. Biasanya terjadi juga ledakan tapi kali ini luar biasa ledakanya, " kata Ayu sambil meneteskan air mata, " tandasnya. (Ismail)
