MEDAN|Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ( PK PMII FITK UINSU ) menggelar aksi unjuk rasa di depan halaman Biro Rektor UINSU pada hari Jum’at tanggal 21 Juni 2019.
Aksi tersebut dilatarbelakangi karena adanya pembiaran dari pihak rektorat UINSU terhadap organisasi yang terindikasi berpaham radikal/anti Pancasila yaitu organisasi Gerakan Mahasiswa ( Gema ) Pembebasan dan Forum Mahasiswa Islam Ideologis ( FORMIS ) yang akan melakukan kajian diskusi pada hari yang sama di kampus I ( gedung H. Anif ruang 201 ) dan di kampus II ( lapangan sepak bola ) UINSU.
Aksi tersebut dilatarbelakangi karena adanya pembiaran dari pihak rektorat UINSU terhadap organisasi yang terindikasi berpaham radikal/anti Pancasila yaitu organisasi Gerakan Mahasiswa ( Gema ) Pembebasan dan Forum Mahasiswa Islam Ideologis ( FORMIS ) yang akan melakukan kajian diskusi pada hari yang sama di kampus I ( gedung H. Anif ruang 201 ) dan di kampus II ( lapangan sepak bola ) UINSU.
Seperti yang diketahui bahwa organisasi ekstra kampus tersebut ( GEMA PEMBEBASAN dan FORMIS ) adalah sayap dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan organisasi terlarang dan sudah dibubarkan oleh pemerintah sesuai dengan PERPPU No. 2 Tahun 2017 tentang ORMAS. Organisasi tersebut dibentuk secara khusus untuk menjaring kader HTI dari kalangan mahasiswa.
Ahlun Naza Hasibuan selaku Ketua PK PMII FITK UINSU menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Rektor UINSU TGS. Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag yang dinilai kurang tegas terhadap organisasi berpaham radikal/anti Pancasila yang membahayakan dan merusak ideologi bangsa.
“Ini bukan pertama kalinya organisasi tersebut melakukan kajian diskusi di kampus kita. Kehadiran mereka sebelumnya menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Seharusnya Rektor mengeluarkan surat edaran kepada seluruh elemen kampus tentang pelarangan organisasi yang berpaham radikal/anti Pancasila masuk ke wilayah kampus UINSU. Dan kami meminta kepada Rektor UINSU untuk memecat oknum mahasiswa, pegawai, dosen, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan maka kami akan melalukan aksi unjuk rasa kembali dengan meminta bapak TGS. Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag untuk mundur dari posisinya sebagai Rektor UINSU karena dinilai gagal dalam memimpin kampus yang mana dengan sengaja melakukan pembiaran terhadap organisasi radikal/anti Pancasila,” ujar Naza.(rel)
Ahlun Naza Hasibuan selaku Ketua PK PMII FITK UINSU menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Rektor UINSU TGS. Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag yang dinilai kurang tegas terhadap organisasi berpaham radikal/anti Pancasila yang membahayakan dan merusak ideologi bangsa.
“Ini bukan pertama kalinya organisasi tersebut melakukan kajian diskusi di kampus kita. Kehadiran mereka sebelumnya menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Seharusnya Rektor mengeluarkan surat edaran kepada seluruh elemen kampus tentang pelarangan organisasi yang berpaham radikal/anti Pancasila masuk ke wilayah kampus UINSU. Dan kami meminta kepada Rektor UINSU untuk memecat oknum mahasiswa, pegawai, dosen, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan maka kami akan melalukan aksi unjuk rasa kembali dengan meminta bapak TGS. Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag untuk mundur dari posisinya sebagai Rektor UINSU karena dinilai gagal dalam memimpin kampus yang mana dengan sengaja melakukan pembiaran terhadap organisasi radikal/anti Pancasila,” ujar Naza.(rel)