Museum Komponis Djaga Depari Segera Dibangun di Tanah Karo

Sebarkan:

Keluarga almarhum Djaga Sembiring Depari menemui Bupati Karo

KARO | Djaga Sembiring Depari merupakan sosok komponis nasional Indonesia asal Tanah Karo yang dilahirkan pada 5 Mei 1922 di Desa Seberaya dan meninggal pada 15 Juli 1963 dan dimakamkan di Perkuburan umum Jabi Jabi di Desa Sebaraya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.

Ia tidak pernah mengecap pendidikan musik formal, tetapi pandai bermain biola dan mengarang lagu serta syair-syair yang menyentuh dan indah, serta mampu membakar semangat masyarakat Karo pada era zamannya.

“Dalam waktu dekat ini, kuburan alm. Djaga Depari akan kami pindahkan, kami keluarga sudah sepakat, ke lokasi tanah milik keluarga,” kata Agustina Br Depari didampingi Ngapuli Depari selaku anak dari Alm. Djaga Depari saat menemui Bupati Karo, Senen (24/6) pukul 10.00 wib di ruang kerjanya.

Menurut Agustina, sejauh ini kedatangannya hanya memberitahukan dan memohon agar Bupati Karo dapat membantu pengurusan adminitrasi berhubungan dengan Pembangunan museum kedepan, selain kuburan nantinya.
"Lahan kita siapkan di lau kemit, tanah ini merupakan tanah keluarga, luasnya 10 x 10 meter, pak bupati, disinilah nanti kami keluarga membangun tempat istirahat bapak alm. Djaga Depari seterusnya.Rencana pembangunan Museum alm. Djaga Depari akan dikelola oleh sebuah Yayasan,saat ini surat surat sudah kita ajukan di Notaris, sedangkan isi museum akan kita letakkan alat alat jenis musik beliau Dia pakai selama menciptakan lagu lagunya, jadi bagi orang ingin berkunjung dapat menikmati semua hasil karya Djaga Depari," terangnya.

 Dikatakan Agustina lagu ciptaannya, akan dikemas nantinya, agar museum ini dapat diandalkan sebagai objek parawisata,untuk menarik para wisatawan selain masyrakat lokal.

 "Kita sudah ramu, misal tinggal tekan tombol judul lagu, maka lirik lagu akan langsung muncul,bisa dinyanyikan diikuti musik yang sudah kita persiapkan didalam museum. Semisal Erkata Bedil, Sora Mido, Piso Surit, I juma-juma i padang sambo, Pio-pio, Taneh Karo Simalem, Terang bulan, Sanggar - Sanggar, Nangkih Deleng Sibayak, Mejuah-juah, Dan, diperkirakan ratusan lagu lainnya yang pernah dihasilkan dari tangannya," katanya.

 Bupati Karo Terkelin Brahmana mengapresasi rencana keluarga alm. Djaga Depari berniat memindahkan kuburan yang saat sekarang ini berada di Perkuburan umum jabi jabi didesa seberaya, ke lokasi lau kemit, sebab lihat sejarah, sangat layak sekali.

 "Iya, kita akan bantu segala adminitrasi dalam hal pengurusan perizinannya semuanya, selanjutnya nanti kordinasi dengan Kadis perizinan ini ya.Disamping itu, Kita tahu berkat kepiawaian sosok Djaga Depari menciptakan lagu-lagu berbasis lagu Karo dalam meningkatkan moralitas masyarakat Karo untuk berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah pada masa lalu, sehingga sang maestro dianugrahkan gelar sebagai komponis nasional Indonesia, dan kini untuk lebih mengenang jasa-jasa Dia, maka wajar tempat museum berskala nasional dibangun.Kedepan, adanya pembangunan kuburan dan museum alm. Djaga Depari, jika sudah selesai dibangun, pemda Karo berharap kita akan hadir meresmikan, jika pihak keluarga mengundang pemda Karo," harapnya.

 Sementara Kadis perizinan Susi Iswara Br Bangun mengatakan, segera Menindaklanjuti jika berkas permohonan pengurusan izin mendirikan bangunan museum sudah dimasukkan ke dinasnya.

 "Intina, kita akan bantu, sesuai petunjuk bupati Karo tadi, yang penting lengkapi surat dan syaratnya," pungkasnya.

Hadir dalam diskusi tersebut Kadis perizinan Susi Iswara Br Bangun, kepala Bappeda Ir nasib Sianturi Msi, kepala dinas sosial Benyamin Sukatendel, Menno Depari, Tri Mansur Pelawi, anggota PS4PB (persatuan Sembiring empat sada Bapa) Tanah Karo.(ms.keloko)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar