Tapanuli Selatan - Amros Karangmatua, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tapanuli Selatan menganggap remeh wartawan yang hendak mewawancarainya. Pasalnya ketika dikonfirmasi metro-online.co terkait penggunaan anggaran APBD tahun 2017, dengan nada kesal Ia menyebutkan disini tidak ada lawak - lawak (disini tidak ada lucu - lucuan) seperti menganggap remeh wartawan.
"Kami sudah biasa menghadapi hal yang semacam ini, lagi pula kami ini sudah diperiksa BPK dan inspektorat, mereka lebih dalam lagi pertanyaannya, jadi jangan kalian anggap apa, disini tidak ada lawak - lawak (nadong dison lawak - lawak_red bahasa daerah)" cetusnya kepada wartawan saat dikonfirmasi diruangan sekretaris, Selasa, (18/06/2019).
Perkataan tersebut langsung dijawab salah satu wartawan media cetak F. Sagala salah satu rekan wartawan metro-online.co. "Maksud bapak lawak - lawak gimana? ngapain pula kami datang ke sini kalau untuk melawak - lawak, mendingan kami dirumah nonton film lawak - lawak" jawab F. Sagala kepada Amros.
Amros tidak menjawab ucapan F. Sagala tadi dan pergi begitu saja sembari meninggalkan wartawan diruangan sekretaris bersama sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Tapsel, Partahian Ritonga.
F. Sagala mengatakan perkataan yang dilontarkan Amros, Kadis Ketenagakerjaan Tapsel tersebut, mencerminkan bukanlah seperti pejabat pemerintahan yang memiliki pendidikan tinggi dan wawasan yang luas.
"Sebagai pejabat pemerintah dan pelayan masyarakat tidak wajarlah kadis tersebut berbicara seperti nada menyepelekan begitu seperti tidak beretika, bukankah wartawan itu mitranya pemerintah yang dimana memiliki tugas sesuai UU nomor 40 tahun 1999. Jangan karena baru kenal dengan wartawan dia berkata seperti itu, tugas wartawan itu semua sama" ucapnya.
F. Sagala menyebutkan, Kadis Ketenaga Kerjaan Tapsel Amros, seharusnya bisa mengubah sikap dan cara berbicaranya dengan memiliki etika dalam menyampaikan jawaban kepada wartawan atau siapapun. "Karena bagaimanapun orang akan menilai negatif setiap melihatnya sebagai pejabat pemerintahan," pungkasnya. (Syahrul)