Saat Terbakar, Pintu Pabrik Mancis Terkunci Tiga Tersangka Berdalih Tidak Ada Aturan Mengunci Pintu Rumah

Sebarkan:

BINJAI - Meski telah memakan puluhan korban jiwa, ketiga tersangka yang paling bertanggungjawab atas peristiwa terbakarnya pabrik home industri mancis gas di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat masih tetap berdalih tidak pernah membuat aturan mengunci pintu saat bekerja.

Ketiga tersangka juga mengaku hanya mengikuti aturan pimpinan yang lama dan tidak mengetahui asal mula perakitan menggunakan usaha rumahan.

Saat konfrensi pers di Mapolres Binjai, Senin (24/6/19), ketiga tersangka yang merupakan direktur utama, manajer dan supervisor malah berdalih tidak pernah menerapkan aturan mengunci pintu pabrik saat bekerja.

Ironisnya, tersangka malah mengaku merupakan inisiatif mandor yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Menurut Direktur Utama PT Kita Unggu, Indra Mawan mengatakan bahwa dia menjabat sebagai direktur utama dari tahun 2014. Sedangkan usaha rumahan yang terbakar sudah ada sejak tahu 2011 yang lalu.

“Sehingga untuk prosedur dan adanya usaha pabrik rumahan perakitan korek api di tiga lokasi ini sudah ada sejak lama. Jadi saya tidak memahami persyaratan dan aturan diperusahaan yang ada di Langkat ini,” ujar Indra.

Sementara itu, Manajer PT Kiat Ungul, Burhan mengaku di setiap lokasi pabrik rumahan sebenarnya sudah disiapkan alat pemadam api dan ember berisi air di setiap meja kerja. “Kami juga sudah memberikan pembekalan kepada pekerja tentang cara pengguanaan alat pemadam tersebut kepada seluruh pekerja,” jelasnya.

Untuk upah kerja dan sistem perekrutan pekerja, lanjutnya, diatur oleh personalia. “Semua personalia yang nanganai, sebab saya baru bekerja selama satu tahun setengah,” pungkasnya.

Selain itu, satu tersangka lagi, Lismawati, yang menjabat sebagai supervisor dan bertugas membagikan upah kerja mengaku tidak pernah menerapkan aturan mengunci pintu saat bekerja.


“Mereka hanya mengunci pintu saat pekerjaan selesai dan kebijakan mengunci pintu saat bekerja tersebut meurupakan kebijakan dari mandor yang ikut tewas saat insiden terjadi,” jelasnya. (hendra).
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar