![]() |
Bupati Nikson Nababan buka acara seminar GMKI |
"Saya berharap seluruh komponen masyarakat mau mewujudkan Tapanuli Utara menjadi miniatur ke-Bhinekaan Indonesia. Saya bangga karena karena masyarakat Tapanuli Utara memiliki toleransi yang sangat baik dimana masyarakat saling menghargai perbedaan agama," ucap Nikson.
Bupati menjelaskan bagaimana Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan mengajak para generasi muda untuk menolak dengan tegas radikalisme sehingga tidak terjadi konflik-konflik di tengah-tengah masyarakat.
"Radikalisme terjadi karena kepentingan pribadi ataupun kelompok untuk mengganti Ideologi Pancasila.
Terimakasih kepada 'Founding Fathers' yang mampu melahirkan Pancasila sebagai pandangan NKRI, yang mampu mengakomodir semua kepentingan berbangsa dan bermasyarakat. Mari menjaga kedamaian di Tapanuli Utara dengan saling menghormati dan menghargai akan perbedaan kita, karena sudah merupakan kodrat Tuhan. Tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, Saya Pancasila, Kita Indonesia," katanya sekaligus secara resmi membuka Seminar GMKI.
Sesuai laporan Ketua Panitia Ratna Saragih mengatakan bahwa Seminar Nasional ini diikuti para Mahasiswa, Dosen, Guru, Penyuluh Agama, para pengurus MUI, NU, Muhammadiyah, PGI-D Taput, Pemuda Gereja dan Remaja Mesjid.
Disebutkan juga, Panitia mengundang 2 Narasumber, yaitu Prof. H. Sumanto Al Quruby dan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing.
"Terima-kasih atas dukungan penuh dari Bapak Bupati untuk menwujudkan terlaksananya seminar ini. Semoga Seminar ini memberikan suatu pemikiran yang positif bagi para generasi muda Tapanuli Utara," ucap Ratna Saragih. (AS)
Bupati menjelaskan bagaimana Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan mengajak para generasi muda untuk menolak dengan tegas radikalisme sehingga tidak terjadi konflik-konflik di tengah-tengah masyarakat.
"Radikalisme terjadi karena kepentingan pribadi ataupun kelompok untuk mengganti Ideologi Pancasila.
Terimakasih kepada 'Founding Fathers' yang mampu melahirkan Pancasila sebagai pandangan NKRI, yang mampu mengakomodir semua kepentingan berbangsa dan bermasyarakat. Mari menjaga kedamaian di Tapanuli Utara dengan saling menghormati dan menghargai akan perbedaan kita, karena sudah merupakan kodrat Tuhan. Tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, Saya Pancasila, Kita Indonesia," katanya sekaligus secara resmi membuka Seminar GMKI.
Sesuai laporan Ketua Panitia Ratna Saragih mengatakan bahwa Seminar Nasional ini diikuti para Mahasiswa, Dosen, Guru, Penyuluh Agama, para pengurus MUI, NU, Muhammadiyah, PGI-D Taput, Pemuda Gereja dan Remaja Mesjid.
Disebutkan juga, Panitia mengundang 2 Narasumber, yaitu Prof. H. Sumanto Al Quruby dan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing.
"Terima-kasih atas dukungan penuh dari Bapak Bupati untuk menwujudkan terlaksananya seminar ini. Semoga Seminar ini memberikan suatu pemikiran yang positif bagi para generasi muda Tapanuli Utara," ucap Ratna Saragih. (AS)