Salah seorang saksi, Wahyu (30), warga Kabupaten Batu Bara, menceritakan saat kejadian dirinya berada di TKP dan hendak kembali ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. “Tadi ada kereta api mau lewat, lalu palang perlintasan ditutup,” ujarnya.
Kemudian, dia melihat seorang pria yang diduga tidak waras mencoba menerobos palang pintu palang kereta api tersebut, sehingga dia tersambar dan terseret sepanjang 200 meter dari TKP.
Korban langsung terbanting di bantaran perlintasan jalan dan kereta api terus melaju menuju Medan.
Sementara, petugas palang pintu rel kereta api, Syahriyadi mengatakan, saat itu kereta api penumpang Nomor 243 jurusan Tebingtinggi-Medan hendak melintas, dimana kondisi palang pintu sudah tertutup, namun tiba-tiba seorang pria menerobos dan tersambar.
Mendapat informasi kejadian tersebut, petugas Satlantas Polres Tebing Tinggi langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi guna mendapatkan perawatan medis.(sdy)
Kemudian, dia melihat seorang pria yang diduga tidak waras mencoba menerobos palang pintu palang kereta api tersebut, sehingga dia tersambar dan terseret sepanjang 200 meter dari TKP.
Korban langsung terbanting di bantaran perlintasan jalan dan kereta api terus melaju menuju Medan.
Sementara, petugas palang pintu rel kereta api, Syahriyadi mengatakan, saat itu kereta api penumpang Nomor 243 jurusan Tebingtinggi-Medan hendak melintas, dimana kondisi palang pintu sudah tertutup, namun tiba-tiba seorang pria menerobos dan tersambar.
Mendapat informasi kejadian tersebut, petugas Satlantas Polres Tebing Tinggi langsung datang ke lokasi dan mengevakuasi korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi guna mendapatkan perawatan medis.(sdy)
.jpg)
