![]() |
Dua TKI yang dipulangkan dari Malaysia |
KUALANAMU |
Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) prosedural alias resmi, dipulangkan pihak
perusahaan dari Penang Malaysia, akibat gagal medic atau sakit. Keduanya tiba
di Bandara Kualanamu, Selasa (16/7) sekitar pukul 08.30 wib pagi tadi.
Keduanya, masing-masing Yuni (21) warga Kabupaten
Batubara dan Resi (23) warga Helvetia Medan. Informasi yang dihimpun mereka diberangkatkan
secara resmi pihak perusahaan penyalur TKI di Sumut. Salah satunya dari PT APD,
pada 16 Juni 2019 lalu dari KNIA.
Setibanya di Penang, pihak perusahaan melakukan
pemeriksaan ulang medis pada ratusan TKI yang dikirim. Dari pemeriksaan sebagian
mereka diketahui keduanya menderita sakit, sehingga ditolak masuk kerja dan
dipulangkan kembali ke Indonesia.
“Katanya mereka menderita kencing manis, padahal sewaktu
berangkat ke Malaysia hasil medis di Indonesia mereka sehat,” terang K Siregar,
kordinator penjemput dari perusahaan penyalur TKI di KNIA.
Dalam hal ini perusahaan tidak bisa berbuat banyak. Paling
tidak data-data mereka di-off-kan, dan kalau sehat, kembali dikirim ke Malaysia.
“Itupun kalau mereka mau,” pungkasnya.
Petugas BP3TKI Pos Kualanamu, Sudarmono mengaku pihaknya
hanya mendata atas kepulangan dua TKI tersebut. Menurutnya, keberangkatan
mereka sebelumnya secara resmi dari agen penyalur TKI. Hanya saja sesampainya
di Penang, kembali dilakukan tes medis. Maka mereka divonis sakit sehingga dipulangkan.
“Resi seorang TKI mengaku merasa sehat, tetapi hasil
medis mengatakan saya sakit, jadi apa boleh buat. bercampur kesal cita-cita tak
kesampaian, mudah-mudahan ada kerjaan lain yang paling baik pada saya,” ujarnya.
Sedangkan Yuni, mengaku berada di Penang selama 1 bulan.
Dalam pemulangan mengaku diperlakukan dengan baik. Bahkan, pihak perusahaan menanggung
tiket pesawat dan diberi uang saku sebesar RM 500.
Susahnya mencari kerja dengan upah yang layak di
Indonesia ini membuat minat masyarakat untuk mengadu nasib dinegeri orang cukup
tinggi terutama di Malaysia,TKI Indonesia paling banyak di sana dari pembantu
rumah tangga, perkerja kantor, hingga buruh kebun dan bangunan.(wan)