Gawat.!RSUD Sidikalang Kekosongan Obat Bius, Pasien Bersalin Disuruh Pulang

Sebarkan:
DAIRI | Kabar tidak enak datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang. Pasalnya, ada informasi bahwa sejumlah pasien yang hendak operasi bersalin di Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi itu mengaku kecewa.

Menurut informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, obat bius di RSUD Sidikalang tersebut diduga kosong, sehingga pasien langsung dirujuk ke rumah sakit lain.

Dikutip dari berbagai sumber, seorang keluarga pasien bernama Sugianto Hasugian mengatakan, saudara iparnya ditunda operasi bersalin karena tidak ada obat bius.

Dia menyebutkan saudara iparnya yang bernama Kristina Situmorang, warga Desa Sibongkaras, Kecamatan Silima Punggapungga, pada Rabu (24/7/2019) datang ke rumah sakit hendak operasi, tapi dokter malah suruh pulang.

“Besok aja kalian datang, tidak bisa operasi hari ini, karena obat bius kosong,” ucap Sugianto menirukan perkataan dokter itu.

Sementara, salah satu sumber di RSUD Sidikalang yang enggan menyebutkan namanya membenarkan, jika rumah sakit itu tidak bisa melayani pasien operasi.

“Dua ibu hamil, Rabu (24/7/2019) kemarin gagal melakukan operasi melahirkan, karena kehabisan obat bius. Pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Berastagi Kabupaten Karo,” ujar sumber itu.

Dia menjelaskan, kosongnya obat bius karena ada surat edaran badan pengawas obat dan makanan (BPOM), pelarangan penggunaan obat bius merk regivel. Sementara selama ini, obat bius tersebut sering digunakan di RSUD Sidikalang.

Menurut sumber, seharusnya ketika surat edaran pelarangan diterima, pihak manajemen sudah harus ada obat bius pengganti. Sebab, pelayanan terhadap masyarakat khususnya ibu hamil tidak boleh berhenti.

"Jika kondisi sudah emergency, mana boleh ditunda-tunda. Pasien yang ditolak sudah kategori emergency, sehingga langsung dirujuk," katanya.

Kemudian, Direktur RSUD Sidikalang, dr Henry Manik ketika dikonfirmasi wartawan, tidak menampik adanya kekosongan obat bius tersebut.

“Memang untuk merk regivel, penyedia obat datang ke rumah sakit dan menarik obat tersebut karena ada surat edaran dari pimpinan perusahaan obat itu. Kami berusaha mencari obat pengganti dari rumah sakit terdekat. Kondisi saat ini, obat bius spinal merk lain sudah dalam perjalanan,” pungkasnya.(sdy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar