Riau - Kerab meresahkan, warga Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, Riau beramai-ramai menangkap buaya muara di sungai tak jauh dari pemukiman warga.
Setelah berhasil menangkap reptil buas yang memiliki panjang 3 meter tersebut, kemudian warga mengikatnya sembari menunggu kedatangan pihak pihak kepolisian dan BBKSDA Riau.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, buaya diserahkan oleh warga kepada pihak yang berwenang," kata Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
Mustofa menjelaskan, sebelumnya, buaya telah menerkam seorang warga, sehingga warga yang resah beramai-ramai melakukan penangkapan.
Buaya yang ditangkap warga ini, katanya, diserahkan ke pihak Polsek Cerenti. Polsek setempat selanjutnya menyerahkan kepada Kepala Resor Bukit Baling, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Saat diserahkan, kondisi buaya dalam keadaan mati akibat luka yang disebabkan oleh senjata warga saat akan menangkapnya.
Sekedar untuk diketahui, sebulan yang lalu warga desa setempat sempat diserang buaya saat mandi di sungai. Beruntung korban hanya mengalami luka ringan.
Keberadaan buaya di sungai yang ada di desa itu kerap kali muncul. Kemunculannya dianggap meresahkan warga. Padahal satu sisi, buaya ini hidup di habitatnya sendiri. (hen/dc).
"Sekitar pukul 11.00 WIB, buaya diserahkan oleh warga kepada pihak yang berwenang," kata Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).
Mustofa menjelaskan, sebelumnya, buaya telah menerkam seorang warga, sehingga warga yang resah beramai-ramai melakukan penangkapan.
Buaya yang ditangkap warga ini, katanya, diserahkan ke pihak Polsek Cerenti. Polsek setempat selanjutnya menyerahkan kepada Kepala Resor Bukit Baling, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Saat diserahkan, kondisi buaya dalam keadaan mati akibat luka yang disebabkan oleh senjata warga saat akan menangkapnya.
Sekedar untuk diketahui, sebulan yang lalu warga desa setempat sempat diserang buaya saat mandi di sungai. Beruntung korban hanya mengalami luka ringan.
Keberadaan buaya di sungai yang ada di desa itu kerap kali muncul. Kemunculannya dianggap meresahkan warga. Padahal satu sisi, buaya ini hidup di habitatnya sendiri. (hen/dc).
