![]() |
orang tua murid saat mengantarkan anaknya ke sekolah |
Seperti yang terlihat di Yayasan Pendidikan Khalishaturrahmi, salah satu lembaga pendidikan Islam terpadu di Kota Binjai, Sumatera Utara. Di tempat itu, puluhan peserta didik baru tampak antusias dan bersukaria menjalani hari pertama masuk sekolah.
Lantas seperti apa fakta dan momen keseruan pada hari pertama masa efektif masuk sekolah di tahun ajaran 2019/2020? Berikut ini kami sampaikan ulasan lengkapnya.
Memasuki hari pertama masa efektif masuk sekolah, para peserta didik terutama yang baru duduk di kelas I sekolah dasar (SD), tentunya masih datang dengan didampingi masing-masing orangtuanya.
Pada momen ini, karakter setiap anak peserta didik baru mulai sedikit terlihat. Ada yang terlihat manja, pemalu, dan penasaran dengan lingkungan sekolahnya. Sementara lainnya justru telah mampu beradaptasi dan tidak lagi canggung berkomunikasi.
Sebaliknya, suasana lingkungan sekolah juga terasa ramai. Tidak hanya dipicu komunikasi yang melibatkan siswa dengan siswa, ataupun siswa dengan guru dan lingkungan sekolah, tetapi juga komunikasi antar orangtua.
"Karena ini hari pertama masuk sekolah, jadi kita memanfaatkan momen ini untuk mengenal lingkungan sekolah, guru, serta pribadi masing-masing anak dan orangtua siswa," ujar Wardika, salah satu orangtua peserta didik.
Meskipun masa efektif masuk sekolah pada tahun ajaran 2019/2020 telah ditetapkan sejak 15 Juli ini, namun khusus untuk peserta didik baru pihak sekolah belum memulai proses belajar-mengajar secara efektif.
Koordinator SD dan SMP Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai, Abdul Rosyid Rosandi Lubis, menyebut, pihaknya menetapkan kebijakan tiga hari masa orientasi bagi peserta didik baru.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu para peserta didik baru mengenal lebih dekat satu sama lain, termasuk mengenali karakter masing-masing guru, orangtua peserta didik lainnya, serta lingkungan sekolah mereka.
"Masa orientasi siswa khusus kita laksanakan sejak hari ini hingga dua hari ke depan. Jadi kita memang belum ada memulai proses belajar-mengajar. Setelah itu barulah kita lakukan pembagian kelas," ungkap Rosyid.
Dalam hal ini, katanya. Masa orientasi siswa diwarnai dengan kegiatan permainan, perkenalan dengan jajaran guru dan staf sekolah, serta kegiatan-kegiatan santai lainnya, yang dipandu masing-masing wali kelas.
Hal menarik lainnya, jumlah peserta didik Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai pada tahun ajaran 2019/2020 meningkat signifikan dibandingkan jumlah peserta didik di tahun ajaran sebelumnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai, Helda, mengakui, jumlah peserta didik tahun ajaran 2019/2020 meningkat 30 persen dibandingkan dengan tahun ajaran 2018/2019.
Menurutnya, peningkatan jumlah peserta didik kemungkinan dipicu peningkatan animo masyarakat Kota Binjai untuk menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan Islam terpadu.
"Fenomena ini bukan hanya terjadi di sini, tetapi juga dialami sekolah-sekolah sejenis lainnya. Bahkan saat ini pun, jumlah sekolah yang mengadopsi konsep Islam terpadu di Kota Binjai semakin bertambah," sebutnya.
Hanya saja dia tetap optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya itu akan mampu berkembang dan tampil sebagai sekolah favorit. Sebab pihaknya menawarkan sejumlah kurikulum ekstra demi pengembangan potensi dan kemampuan intelektual anak.(Ismail)
"Karena ini hari pertama masuk sekolah, jadi kita memanfaatkan momen ini untuk mengenal lingkungan sekolah, guru, serta pribadi masing-masing anak dan orangtua siswa," ujar Wardika, salah satu orangtua peserta didik.
Meskipun masa efektif masuk sekolah pada tahun ajaran 2019/2020 telah ditetapkan sejak 15 Juli ini, namun khusus untuk peserta didik baru pihak sekolah belum memulai proses belajar-mengajar secara efektif.
Koordinator SD dan SMP Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai, Abdul Rosyid Rosandi Lubis, menyebut, pihaknya menetapkan kebijakan tiga hari masa orientasi bagi peserta didik baru.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu para peserta didik baru mengenal lebih dekat satu sama lain, termasuk mengenali karakter masing-masing guru, orangtua peserta didik lainnya, serta lingkungan sekolah mereka.
"Masa orientasi siswa khusus kita laksanakan sejak hari ini hingga dua hari ke depan. Jadi kita memang belum ada memulai proses belajar-mengajar. Setelah itu barulah kita lakukan pembagian kelas," ungkap Rosyid.
Dalam hal ini, katanya. Masa orientasi siswa diwarnai dengan kegiatan permainan, perkenalan dengan jajaran guru dan staf sekolah, serta kegiatan-kegiatan santai lainnya, yang dipandu masing-masing wali kelas.
Hal menarik lainnya, jumlah peserta didik Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai pada tahun ajaran 2019/2020 meningkat signifikan dibandingkan jumlah peserta didik di tahun ajaran sebelumnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Khalishaturrahmi Kota Binjai, Helda, mengakui, jumlah peserta didik tahun ajaran 2019/2020 meningkat 30 persen dibandingkan dengan tahun ajaran 2018/2019.
Menurutnya, peningkatan jumlah peserta didik kemungkinan dipicu peningkatan animo masyarakat Kota Binjai untuk menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan Islam terpadu.
"Fenomena ini bukan hanya terjadi di sini, tetapi juga dialami sekolah-sekolah sejenis lainnya. Bahkan saat ini pun, jumlah sekolah yang mengadopsi konsep Islam terpadu di Kota Binjai semakin bertambah," sebutnya.
Hanya saja dia tetap optimis, lembaga pendidikan yang dikelolanya itu akan mampu berkembang dan tampil sebagai sekolah favorit. Sebab pihaknya menawarkan sejumlah kurikulum ekstra demi pengembangan potensi dan kemampuan intelektual anak.(Ismail)