![]() |
Tau Kua Heci, Kuliner Peranakan Tionghoa Khas Kota Binjai |
Tau kua heci merupakan kuliner peranakan khas Tionghoa, namun telah mengalami proses modifikasi. Cita rasa yang khas membuat makanan ini disukai seluruh lapisan masyarakat dan etnis.
Sebutan tau kua heci sebenarnya diserap dari bahasa Tiociu, salah satu rumpun bahasa Sino-Tibet, yang artinya makanan berupa tahu dengan lauk serba udang, serta ditambah kuah atau saus.
Dilihat dari tampilannya, makanan ini mirip seperti siomay atau mie rebus. Bedanya, saus pada tau kua heci tidak kaya rempah, karena hanya berupa kombinasi antara saus tomat dan beberapa bumbu tambahan.
Dalam setiap porsi, tau kua heci berisi potongan tahu kuning goreng, udang goreng tepung, bakwan udang, dan heci, yakni sejenis kerupuk atau rempeyek berisi potongan udang.
Tau kua heci sangat nikmat disantap dalam kondisi hangat. Untuk memperkaya cita rasa, konsumen dapat menambahkan sedikit sambal, kecap manis, ataupun cabai giling.
Untuk dapat menikmati tau kua heci, masyarakat pencinta kuliner dianjurkan datang langsung ke Kota Binjai dan mengunjungi sejumlah gerai kuliner yang menyajikan makanan ini.
Salah satu gerai tau kua heci yang terkenal di daerah itu dan wajib ialah Warung Apo Brahrang, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat.
Menurut sang pemilik, Apo (68), tau kua heci merupakan makanan yang mulai populer sejak 1960-an. Bahkan dia mengklaim Warung Tau Kua Heci Apo Brahrang yanh dikelolanya itu adalah yang pertama di Kota Binjai.
"Warung ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Soalnya saya sendiri jualan tau kua heci dari muda sebelum berkeluarga sampai sekarang ini," ungkap Apo, Rabu (24/07/2019) siang.
Apo mengungkapkan, resep tau kua heci diperolehnya secara turun-temurun dari kedua orangtuanya, yang juga berprofesi sebagai penjual makanan.
Hanya saja komposisi bahan baku dan bumbu yang digunakan tidak sebanyak saat ini. Sebab menurutnya, penambahan komposisi bahan baku dan bumbu dilakukan atas dasar perubahan selera konsumen.
"Tapi percaya atau tidak, cita rasa dan penampilan tahu kua heci yang sekarang ini, lebih disukai konsumen," ujar nenek delapan cucu tersebut.
Lebih jauh Apo mengaku, selama menjalankan usaha di bidang kuliner, warung tau kua heci miliknya tak pernah sepi pengunjung.
Menariknya lagi, tidak hanya dikunjungi konsumen dari dalam kota, tetapi juga konsumen dari luar kota maupun mancanegara.
Atas dasar itu pula, sejak beberapa tahun lalu, anak-anaknya memutuskan membuka beberapa cabang warung tau kua heci yang baru di Kota Binjai.
"Ya, bersykur karena konsumen selalu ramai. Apalagi saat musim libur hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, Imlek, hingga puncak perayaan Ceng Beng," terang Apo.(Ismail)
Tau kua heci sangat nikmat disantap dalam kondisi hangat. Untuk memperkaya cita rasa, konsumen dapat menambahkan sedikit sambal, kecap manis, ataupun cabai giling.
Untuk dapat menikmati tau kua heci, masyarakat pencinta kuliner dianjurkan datang langsung ke Kota Binjai dan mengunjungi sejumlah gerai kuliner yang menyajikan makanan ini.
Salah satu gerai tau kua heci yang terkenal di daerah itu dan wajib ialah Warung Apo Brahrang, di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat.
Menurut sang pemilik, Apo (68), tau kua heci merupakan makanan yang mulai populer sejak 1960-an. Bahkan dia mengklaim Warung Tau Kua Heci Apo Brahrang yanh dikelolanya itu adalah yang pertama di Kota Binjai.
"Warung ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Soalnya saya sendiri jualan tau kua heci dari muda sebelum berkeluarga sampai sekarang ini," ungkap Apo, Rabu (24/07/2019) siang.
Apo mengungkapkan, resep tau kua heci diperolehnya secara turun-temurun dari kedua orangtuanya, yang juga berprofesi sebagai penjual makanan.
Hanya saja komposisi bahan baku dan bumbu yang digunakan tidak sebanyak saat ini. Sebab menurutnya, penambahan komposisi bahan baku dan bumbu dilakukan atas dasar perubahan selera konsumen.
"Tapi percaya atau tidak, cita rasa dan penampilan tahu kua heci yang sekarang ini, lebih disukai konsumen," ujar nenek delapan cucu tersebut.
Lebih jauh Apo mengaku, selama menjalankan usaha di bidang kuliner, warung tau kua heci miliknya tak pernah sepi pengunjung.
Menariknya lagi, tidak hanya dikunjungi konsumen dari dalam kota, tetapi juga konsumen dari luar kota maupun mancanegara.
Atas dasar itu pula, sejak beberapa tahun lalu, anak-anaknya memutuskan membuka beberapa cabang warung tau kua heci yang baru di Kota Binjai.
"Ya, bersykur karena konsumen selalu ramai. Apalagi saat musim libur hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, Imlek, hingga puncak perayaan Ceng Beng," terang Apo.(Ismail)