Asahan - Seorang anggota polisi di Tanjung Balai, Asahan babak belur dikeroyok satu keluarga. Tak hanya dipukul, korban juga sempat ditodong senjata air softgun oleh pelaku.
Pemicu kejadian ini berawal saat korban yang mendampingi keluarganya menagih hutang pembelian sapi di rumah pelaku AS.
Brigadir satu Wahyu Saputra (25) yang merupakan anggota Basat Intelkam Polres Asahan terpaksa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum Setio Husodo, Kisaran.
Peristiwa menimpa korban terjadi di rumah pelaku di Kelurahan Silau Bestari, Kecamatan Tanjung Balai Utara, Kota Tanjung Balai.
Saat itu, korban Briptu Wahyu Saputra datang ke rumah pelaku bersama pamannya untuk menagih hutang pembelian sapi/ lembu. Kehadiran korban bukannya mendapat sambutan baik, malah menimbulakn emosi pelaku.
Pelaku yang tidak terima atas kehadiran korban langsung melakukan penganiayaan bersama keluarganya dan menondongkan senjata air sotfgun kepada korban.
Tindakan brutal pelaku dan keluarganya mengakibatkan korban mengalami lebam dan luka memar di mata kanan serta bibir.
"Saat kami tiba di rumahnya, pelaku langsung marah-marah dengan saya. Padahal saya sudah mengatakan kalau kehadiran saya untuk menemani paman saya, namun pelaku bertindak brutal dengan mengeluarkan senjata air sofgun miliknya dan menganiaya saya," ujar Briptu Wahyu Saputra saat ditemui di rumah sakit, Kamis (4/7/19).
Menyikapi kasus tersebut, Kapolres Tanjung Balai AKBP Irfan Rifai mengatakan pihaknya saat ini sendang memproses kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Rencananya Polres Tanjung Balai juga akan berkordinasi dengan Polres Asahan dan Polres Labuhan Batu karena laporan polisi tentang pelaku AS ada di kedua polres tersebut.
"Saat kejadian Polres Tanjung Balai langsung mengamankan empat orang tersangka pengeroyokan oknum polisi dan menyita barang bukti berupa tongkat dan senjata air sofgun," ujarnya. (hendra)
