Dampak Tiket Pesawat Mahal, Jumlah Penumpang dan Kargo Bandara KNIA Turun Signifikan

Sebarkan:
Lubukpakam | Mahalnya harga tiket pesawat domestik hingga kini masih mempengaruhi perkembangan bandara Kualanamu Deliserdang ,Setelah lima tahun beroperasi mengalami perkembangan pesat dari sisi pertumbuhan penumpang , pergerakan pesawat hingga perkembangan ekonomi bisnis di bandara Kualanamu luluh lantak hanya dalam satu tahun terakhir .

Gejolak harga tiket pesawat domestik yang diduga dimainkan oleh kartel tiket dari praktik duo poli oleh maskapai Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group berdampak pada turunnya secara drastis penumpang pesawat di seluruh bandara di Indonesia , pemerintah juga dibuat tak berkutik mengatasi mahalnya harga tiket pesawat domestik .

Gejolak ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi masyarakat diberbagai bidang diantaranya jasa pengiriman barang via kargo , pertumbuhan pariwisata daerah ,menurunnya jumlah penghuni hotel di berbagai daerah wisata ,tutupnya sejumlah resto dan bisnis perdagangan di bandara , industri UKM dan lainnya yang bergantung pada wisatawan .

Meski pemerintah memberikan himbauannya pada maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik tapi hal ini tak dilaksanakan seperti yang diharapkan masyarakat .

Pemerintah dinilai seakan-akan terlalu memanjakan maskapai yang menguasai pasar layanan penerbangan domestik saat ini hingga tak memberikan layanan pada masyarakat kelas menengah kebawah untuk merasakan layanan transportasi udara yang terjangkau .
Dari informasi , Untuk jumlah penumpang pesawat dibandara Kualanamu Deliserdang pada bulan Januari tahun 2018 jumlah pesawat 7.337 , penumpang 953.285 orang ,kargo sebanyak 5.218.652 kilo gram turun dibandingkan Januari tahun 2019 yaitu pesawat sebanyak 5.625 , penumpang sebanyak 766.532 orang dan kargo sebanyak 4.504.398.

Untuk perbandingan bulan februari 2018 jumlah pesawat sebanyak 6.275 jumlah penumpang sebanyak 802.541 orang dan kargo sebanyak 4.387.792 kilo gram turun di February tahun 2019 yaitu jumlah pesawat 4.690 penumpang 611.820 ,kargo 3.393.745 .

Perbandingan untuk bulan Maret 2018 pesawat sebanyak 6.997 dengan jumlah penumpang 895.639 orang dengan jumlah kargo 4.440.345 turun pada 2019 dengan jumlah pesawat 5.342 dengan jumlah penumpang 656.330 orang dengan jumlah kargo sebanyak 3.887.629 kilogram.

Perbandingan untuk bulan April 2018 adalah pesawat sebanyak 6974 , penumpang sebanyak 887.228 orang dan kargo 3.981.145 kilogram dibandingkan dengan tahun 2019 pesawat 5.098 dengan jumlah penumpang 601.666 dengan kargo sebanyak 3.585.690 kilo gram.

Perbandingan untuk bulan mei 2018 jumlah pesawat 6.356 dengan jumlah penumpang 791.722 dan kargo sebanyak 4.447.300 turun dibandingkan Mei tahun 2019 jumlah pesawat sebanyak 4.852 dengan penumpang 533.755 dan Kargo sebanyak 4.406.617 kilo gram .

Perbandingan untuk bulan Juni 2018 dengan Juni tahun 2019 yaitu pesawat sebanyak 6.959 jumlah penumpang sebanyak 950.706 orang dan kargo 3.345.107. turun ditahun 2019 pesawat sebanyak 5.413 , jumlah penumpang pesawat Sebanyak 710.683 orang dengan jumlah kargo sebanyak 2.940.618 kilogram .

Perbandingan untuk bulan Juli 2018 dengan Juli 2019 yaitu pesawat sebanyak 6.931 dengan jumlah penumpang 974.662 dan kargo sebanyak 4.199.240 turun pada Juli 2019 yaitu pesawat sebanyak 5.448 penumpang sebanyak 719.056 dan kargo sebanyak 3.990.849.

Untuk bulan Agustus 2018 pesawat sebanyak 5.204 , penumpang sebanyak 673.549 orang dengan kargo sebanyak 3.336.611 turun di bulan Agustus tahun 2019 pesawat 4.339 penumpang 525.651 dengan kargo sebanyak 3.116.775 kilogram.

Maneger Humas Bandara Kualanamu Deliserdang Wisnu Budi Setianto Minggu 25/08/2019 mengatakan kalau penurunan jumlah penumpang pesawat di bandara Kualanamu memang terjadi meski demikian hal ini tetap tidak mengurangi semangat pengelola Bandara Kualanamu untuk tetap menjaga pelayanan yang maximal pada customer sekaligus memberikan upaya upaya terobosan menumbuhkan minat masyarakat kembali menggunakan transportasi udara ,katanya . ( Wan)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar