Kebakaran diketahui setelah seorang warga Jek melihat ada gumpalan asap yang berasal dari ruang tamu rumah milik pedagang sayur yang tinggal pergi berdagang pada saat kejadian kebakaran.
Mengetahui telah terjadi kebakaran, Jek berteriak minta tolong kepada warga komplek untuk memadamkan api yang sudah membesar di ruang tamu rumah Jamidin, meskipun warga berusaha keras untuk memadamkanya, pasalnya kobaran api terus membesar.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang tiba dilokasi dengan di bantu warga langsung melakukan pemadaman. setelah lebih kurang dua jam kobaran api dapat dipadamkan.
Untuk sementara diduga api berasal dari korsleting arus litrik dan kasus kebakaran ini masih dalam pengusutan pihak Polsek Medan Labuhan, dan kerugian materi diperkirakan ratusan juta rupiah, dan satu orang bocah laki-laki ditemukan tewas terpanggang di dalam kamar.
Akibat dari kebakaran tersebut rumah permanen yang dihuni oleh korban bersama istrinya dan dua cucunya hanya tinggal puing tembok batu yang berdiri, sementara atap rumah bersama isinya habis ludes terbakar.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
"Kita belum bisa pastikan penyebab kebakarannya, karena masih kita selidiki. Untuk yang terbakar ada satu unit rumah," jelasnya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut, seorang bocah laki-laki ditemukan tewas terpanggang dari dalam kamar tidur.
Bocah malang yang menjadi korban kebakaran diketahui bernama Juan Harida berumur dua setengah tahun. Dimana korban adalah cucu dari pemilik rumah.
"Sempat terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. karena api itu makin membesar, akhirnya korban lari ke kamar," kata seorang warga, Izal (30).
Sementara Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, mengatakan korban meninggal dunia selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah itu. Dia dititipkan di sana setelah orangtuanya berpisah.
“Ayahnya entah di mana, kabarnya di Siantar, ibunya ke Malaysia,” kata Yunus.
Akibat kejadian ini, sang kakek masih trauma dan sulit untuk berkomunikasi. Petugas pun kesulitan mengorek keterangan dari kakek itu. Petugas pun masih menunggu kepastian dari orang tua korban untuk keputusan pemakaman bocah naas itu.
Jenazah korban yang mengalami luka bakar sekitar 80 % langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi oleh petugas kepolisian. (mu-1)
Akibat dari kebakaran tersebut rumah permanen yang dihuni oleh korban bersama istrinya dan dua cucunya hanya tinggal puing tembok batu yang berdiri, sementara atap rumah bersama isinya habis ludes terbakar.
Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
"Kita belum bisa pastikan penyebab kebakarannya, karena masih kita selidiki. Untuk yang terbakar ada satu unit rumah," jelasnya.
Dalam peristiwa kebakaran tersebut, seorang bocah laki-laki ditemukan tewas terpanggang dari dalam kamar tidur.
Bocah malang yang menjadi korban kebakaran diketahui bernama Juan Harida berumur dua setengah tahun. Dimana korban adalah cucu dari pemilik rumah.
"Sempat terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. karena api itu makin membesar, akhirnya korban lari ke kamar," kata seorang warga, Izal (30).
Sementara Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, mengatakan korban meninggal dunia selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah itu. Dia dititipkan di sana setelah orangtuanya berpisah.
“Ayahnya entah di mana, kabarnya di Siantar, ibunya ke Malaysia,” kata Yunus.
Akibat kejadian ini, sang kakek masih trauma dan sulit untuk berkomunikasi. Petugas pun kesulitan mengorek keterangan dari kakek itu. Petugas pun masih menunggu kepastian dari orang tua korban untuk keputusan pemakaman bocah naas itu.
Jenazah korban yang mengalami luka bakar sekitar 80 % langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi oleh petugas kepolisian. (mu-1)