Gerakan OPS...! 1921 Stop Game dan Medsos Bentuk Peduli Pada Kemajuan Dunia Pendidikan

Sebarkan:


Padangsidimpuan - Perihatin atas kondisi dunia pendidikan di Tapanuli Bagian Selatan yang secara kualitas semakin tertinggal dari daerah lain yang ada di Sumatera Utara. Hal ini membuat salah satu pemerhati pendidikan kota Padangsidimpuan, Nasruddin Nasution menggagas satu gerakan yang bernama OPS...! 1921.

Gerakan ini dibentuk guna mengajak seluruh masyarakat, terutama kalangan dunia pendidikan serta seluruh masyarakat yang perduli dengan pendidikan, agar sama-sama menghentikan kegiatan main Game dan Medsos pada pukul 19.00 - 21.00 wib.

Pemerhati pendidikan kota Padangsidimpuan Nasaruddin Nasution kepada metro-online.co mengatakan, Gerakan bersama OPS..! 1921 ini ditujukan terutama bagi pelajar, agar pada jam tersebut lebih memfokuskan kepada urusan pelajaran di sekolah atau kegiatan keluarga.

"Dari berbagai faktor penyebab tertinggalnya kualitas pendidikan di wilayah ini salah satunya adalah game dan medsos, dimana pada saat jam yang semestinya buat belajar dan berkumpul dengan keluarga justru sekarang anak anak kita asyik dengan handphone dan main game atau medsos lainnya di warnet," ucap pria yang akrab disapa Anas ini, kamis, (22/08/2019).
Dijelaskan Anas, bahwa Handphone (Hp) Android  atau Gadget memang merupakan benda yang saat ini tak terhindarkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Ia juga menyebutkan, tingginya kebutuhan kita untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mencari informasi semakin memperkuat bahwa seseorang perlu untuk memakai gadget, namun bila Hp dan gadget digunakan oleh anak anak atau pelajar tanpa batasan atau tanpa pengawasan orang tua.

"Tentunya keseringan dan kecanduan bermain Hp dan gadget  akan membawa pengaruh tertentu yang dapat merugikan si anak. Apalagi tanpa adanya pengawasan orang tua," ungkapnya.
Anas mengatakan gerakan OPS...! 1921 ini bukan berarti melarang anak atau pelajar memiliki android atau bermain dengan segala fasilitasnya. 

Tetapi ia berharap agar ada waktunya stop bermain game atau medsos. Dalam hal ini ia melihat pada pukul 19.00 – 21.00 wib adalah waktu untuk belajar dan berkumpul dengan keluarga.  Lebih jauh lagi dikatakannya, bahwa  banyak pelajar yang menggunakan gadget disekolah mereka, seperti, HP Android, laptop dan sejenisnya, karena memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini keberadaannya sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka, Salah satunya dalam proses pembelajaran.

"Dengan fasilitas yang ada dalam gadget, para pelajar dapat dengan mudah mencari refrensi atau bahkan bisa mencari informasi. Dengan adanya gadget kita dapat melakukan komunikasi jarak jauh melalui medsos seperti facebook, twitter, email, blog, whatshap, Sebagai media refresing sekaligus hiburan Seperti bermain game, bersosial media dan lain-lain. “ jelas Anas.

Tidak itu saja Ana mngungkapkan, bahwa kondisi saat ini anak anak sudah terlanjur larut dalam game dan medsos, sehingga mereka abai terhadap waktu belajar. ujarnya. Untuk itu Anas berharap sebagai benruk kepedulian dan perhatian kepada kondisi pendidikan saat ini Ia meminta agar pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan agar turut ambil peduli terhadap kondisi dunia pendidikan khususnya di Tabagsel yang mutunya kian tertinggal dari daerah lain. Diyakininya bahwa gerakan OPS..! 1921 akan membawa manfaat bagi orangtua yang punya anak pelajar dan terutama pada si anak tersebut. Stop main Game dan medsos di pukul 19.00 – 21.00 wib.

"Bukanlah hal yang sulit, untuk itu saya mengajak siapapun untuk turut serta, tanamkan ke anak - anak kita stop main game pukul 19.00 - 21.00 saatnya untuk belajar dan berkumpul dengan keluarga," pungkasnya. (Syahrul)

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar