![]() |
Nek Asnah dan gubuk reotnya |
Menurut pantauan pada Kamis (15/8) pagi, nenek malang ini hanya hidup sebatang kara. Sudah selama tiga tahun belakangan dia terpaksa tinggal di gubuk berukuran 3x3 dengan berdinding tepas dan beralaskan lantai tanah. Itu pun hanya menumpang di tanah salah seorang warga.
"Suami saya sudah meninggal dunia. Anak saya ada 2 orang, namun selama 3 tahun ini tidak ada kabar. Begitu juga adik kandung gak ada pulang ke sini lagi," kata Asnah kepada wartawan.
Kalau hujan, kata Asnah, ia hanya bisa pasrah. Karena atap terbang dan kedinginan menembus badannya hingga terkadang harus mengungsi ke rumah tetangga. Kondisi diperparah karena ia pun sekarang sakit-sakitan.
"Kaki sekarang sakit susah berjalan. Sementara untuk bantuan selama ini hanya berupa beras per tiga bulan namun kalau bantuan bentuk uang gak ada. Sedangkan untuk makan sehari-sehari hanya dari belas kasihan tetangga," ungkapnya dengan nada sedih berlinang air mata.
Sementara pemilik tanah, Darmaiyah (50) yang juga merupakan tetangga nenek tersebut berharap agar nenek Asnah mendapatkan bantuan rumah yang layak.
"Kalau misalnya ada bantuan rumah layak huni, kami gak ada masalah terkait tanah yang ditempati beliau," bilangnya.(yr)
Kalau hujan, kata Asnah, ia hanya bisa pasrah. Karena atap terbang dan kedinginan menembus badannya hingga terkadang harus mengungsi ke rumah tetangga. Kondisi diperparah karena ia pun sekarang sakit-sakitan.
"Kaki sekarang sakit susah berjalan. Sementara untuk bantuan selama ini hanya berupa beras per tiga bulan namun kalau bantuan bentuk uang gak ada. Sedangkan untuk makan sehari-sehari hanya dari belas kasihan tetangga," ungkapnya dengan nada sedih berlinang air mata.
Sementara pemilik tanah, Darmaiyah (50) yang juga merupakan tetangga nenek tersebut berharap agar nenek Asnah mendapatkan bantuan rumah yang layak.
"Kalau misalnya ada bantuan rumah layak huni, kami gak ada masalah terkait tanah yang ditempati beliau," bilangnya.(yr)