Bagi-bagi Masker, Bakal Calon Wali Kota Medan Ini Ingatkan Bahaya Kabut Asap

Sebarkan:
MEDAN - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan dan Riau menyebar luas hingga Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan.

Peristiwa itu menggugah bakal calon Wali Kota Medan periode 2020-2025 Sutrisno Pangaribuan untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya kabut asap dengan cara membagi-bagikan masker di sekitar simpang 4 Jalan Aksara-HM Yamin, Medan, Senin (23/9/2019) sore. 

“Kita memang sengaja melakukan aksi bagi-bagi masker ini sekaligus memberikan himbauan kepada warga akan dampak kabut asap yang melanda Kota Medan. Kabut asap ini dapat menyebabkan paru-paru dan hemoglobin terganggu. Selain itu, sangat riskan dampaknya bagi anak-anak dan ibu hamil,” ujar Sutrisno yang merupakan alumni Universitas Sumatera Utara (USU) ini.
Ia mengatakan, asap mengandung banyak zat berbahaya seperti karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon, dan bahan kimia organik lainnya seperti nitrogen oksida serta ribuan senyawa lainnya.

"Namun, zat yang terdapat dalam asap sesungguhnya tergantung dari apa yang dibakar,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Adapun target penerima masker, lanjut Sutrisno, untuk semua kalangan masyarakat yang ditemuinya, baik pejalan kaki, pedagang, pengendara motor dan juga mobil.

“Saya didampingi relawan eks pedagang Pasar Aksara disini. Pelibatan warga pedagang dalam aksi pembagian masker ditujukan agar mereka peduli terhadap sesama. Sama-sama menyadarkan masyarakat agar melindungi diri dari bahaya pencemaran oleh asap. Tak hanya disini, kita juga merencanakan pembagian masker secara cuma-cuma serupa di wilayah lainnya kepada warga. Misalnya, di perempatan jalan Kampung Lalang, dengan melibatkan para pedagang disana,” terangnya.

Sutrisno juga meminta pemerintah provinsi Sumatera Utara melakukan penekanan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Riau, agar kejadian serupa tidak terus terulang.

“Bisa melakukan penekanan baik melalui statement ke media atau cara lainnya. Karena kelalaian pemerintah Sumatera Selatan dan Riau bukan saja merugikan warganya, tetapi sudah merugikan masyarakat Sumatera Utara dan provinsi lain. Malah juga sampai ke negara tetangga. Akibatnya, banyak masyarakat yang terganggu pernafasannya dan kesehatan lainnya hingga aktivitas masyarakat sehari-hari,” ucap mantan anggota DPRD Sumut ini. (Sdy/Ril)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar