Para pelajar yang masih berseragam sekolah dan pramuka itu langsung bernyanyi begitu tiba ke depan gedung dewan. Mereka dikawal oleh kumpulan Polwan berhijab putih yang meminta untuk membubarkan diri. Namun, para pelajar menolak membubarkan diri.
"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi. Pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," teriak para pelajar.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto yang juga berada di lokasi aksi meminta para pelajar untuk membubarkan diri.
"Ayo pulang semua. Ingat orang tua di rumah," kata melalui pengeras suara.
Medengar itu, para pelajar terprovokasi dan akhirnya membuat keributan dengan melamparkan batu ke arah polisi.
Melihat situasi sudah tidak terkendali, mobil water cannon langsung bergerak mengejar para pelajar yang melakukan tindakan anarkis. Polisi juga mengejar para siswa yang dianggap menjadi provokator.
Dalam aksi ini, polisi berhasil mengamankan beberapa pelajar dan menyita senjata tajam berupa golok dan 2 bom molotov dari dalam tas mereka. Hingga kini, belum dapat dipastikan jumlah pelajar yang diamankan. (Ril)
"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi. Pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," teriak para pelajar.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto yang juga berada di lokasi aksi meminta para pelajar untuk membubarkan diri.
"Ayo pulang semua. Ingat orang tua di rumah," kata melalui pengeras suara.
Medengar itu, para pelajar terprovokasi dan akhirnya membuat keributan dengan melamparkan batu ke arah polisi.
Melihat situasi sudah tidak terkendali, mobil water cannon langsung bergerak mengejar para pelajar yang melakukan tindakan anarkis. Polisi juga mengejar para siswa yang dianggap menjadi provokator.
Dalam aksi ini, polisi berhasil mengamankan beberapa pelajar dan menyita senjata tajam berupa golok dan 2 bom molotov dari dalam tas mereka. Hingga kini, belum dapat dipastikan jumlah pelajar yang diamankan. (Ril)
