Dr HR. Soeko Dianiaya Pengunjukrasa Saat Obati Warga

Sebarkan:
Pemakaman dr HR. Soeko Marsetiyo
JAYAPURA-Kerusuhan di Wamena yang terjadi Senin (23/9/2019) lalu membuat seorang dokter, dr HR. Soeko Marsetiyo meninggal akibat diduga dianiaya massa.

Peristiwa tersebut membuat sejumlah dokter di Wamena minta dievakuasi. Informasi diperoleh, peristiwa naas itu terjadi saat korban yang saat itu baru pulang dari daerah Pike.

Saat melintas di jalan, korban yang sudah 15 tahun bekerja di Papua melihat ada warga terkapar. Sebagai seorang dokter, dr HR. Soeko lalu menolong korban yang merupakan warga pendatang tersebut.

"Saat korban menolong warga yang terkapar itu, ia dipukul orang tak dikenal,” ujar sumber yang namanya tak mau ditulis.
Walaupun korban berteriak mengatakan ia dokter, namun orang tak dikenal tersebut tetap memukuli dan membakarnya. Situasi yang semakin memanas, dr HR. Soeko sempat melompat ke got untuk menyelamatkan diri.

Dan pelaku mengira bahwa korban sudah meninggal. dr HR. Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro berhasil diselamatkan warga yang ditolongnya.

Dan hari itu juga korban dievakuasi oleh tentara ke IGD RS Wamena untuk menjalani perawatan. Namun pada Selasa (23/9/2019), korban menghembuskan napas terakhir.

Karena identitasnya tak ada, jenazahnya kemudian dibawa ke ruang jenazah dengan label Mr X. Petugas ragu untuk menguburkannya karena identitasnya belum diketahui. 

Identitas korban diketahui setelah fotonya disebar ke setiap paguyuban pada Rabu (24/9/2019) sore.

Informasi diperoleh, akibat kejadian tersebut, dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi. "Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, Kamis (26/9/2019).

Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.

"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo. 

Untuk itu para dokter dan tenaga medis di Wamena meminta perlindungan dan keselamatan dari Komnas HAM, Presiden, Menteri Kesehatan dan Pemerintahan di Wamena. (ka)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar