![]() |
Ilustrasi Rumah Burung Walet |
Pencurian sarang burung walet itu, terjadi di beberapa bangunan milik warga di seputar Jalan Sudirman belakang, persis di seputar Pasar Impres, Jalan Gabus, Kelurahan Badak Bejuang (Babe), Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi dalam dua bulan terakhir ini.
Selain di Jalan Gabus, pencurian sarang burung walet juga kerap terjadi di seputaran Jalan Badak, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota.
Bahkan, informasinya kejadian ini sudah diberitahukan kepada pihak kepolisian dan petugas sudah turun ke lokasi untuk mengecek TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Salah satu Kepala Lingkungan, Khalik Lubis juga tidak bisa berbuat banyak. Padahal, uang jaga malam di sekitar lokasi itu setiap bulan terus diminta, namun kawanan pencuri terus beraksi di malam hari.
Petugas jaga malam membuat siasat untuk menjebak kawanan pemcuri, tapi tidak beraksi. Malah, kawanan pencuri selalu memantau penjaga malam.
Salah seorang warga mengatakan, kawanan pencuri sarang walet ini cukup profesional dalam melaksanakan aksinya. Mereka beraksi seperti ninja, naik ke bangunan dengan seutas tali.
Kawanan pencuri itu menganggap bangunan itu milik mereka, bahkan mereka terang-terangan mencuri sarang burung walet di bangunan. Padahal bangunan sudah dilengkapi dengan CCTV.
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa, penjaga malam dan Kepling aja tidak tidak mampu menanggulanginya, padahal kami tiap bulan dikutip iuran jaga malam,” ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya itu, Senin (9/9/2019).
Ketika ditanyakan alasannya tidak melaporkan ke polisi, warga itu mengaku percuma dan tidak ada waktu untuk melaporkan hal itu.
“Biar sajalah mereka mengambil sarang burung walet itu, karena kebanyakan pemiliknya juga bukan warga Tebingtinggi. Kalau dilapor polisi percuma, paling polisi datang periksa dan gak jelas kelanjutannya. Habis waktu, hasilnya juga tak jelas,” pungkasnya. (Ril)
Bahkan, informasinya kejadian ini sudah diberitahukan kepada pihak kepolisian dan petugas sudah turun ke lokasi untuk mengecek TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Salah satu Kepala Lingkungan, Khalik Lubis juga tidak bisa berbuat banyak. Padahal, uang jaga malam di sekitar lokasi itu setiap bulan terus diminta, namun kawanan pencuri terus beraksi di malam hari.
Petugas jaga malam membuat siasat untuk menjebak kawanan pemcuri, tapi tidak beraksi. Malah, kawanan pencuri selalu memantau penjaga malam.
Salah seorang warga mengatakan, kawanan pencuri sarang walet ini cukup profesional dalam melaksanakan aksinya. Mereka beraksi seperti ninja, naik ke bangunan dengan seutas tali.
Kawanan pencuri itu menganggap bangunan itu milik mereka, bahkan mereka terang-terangan mencuri sarang burung walet di bangunan. Padahal bangunan sudah dilengkapi dengan CCTV.
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa, penjaga malam dan Kepling aja tidak tidak mampu menanggulanginya, padahal kami tiap bulan dikutip iuran jaga malam,” ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya itu, Senin (9/9/2019).
Ketika ditanyakan alasannya tidak melaporkan ke polisi, warga itu mengaku percuma dan tidak ada waktu untuk melaporkan hal itu.
“Biar sajalah mereka mengambil sarang burung walet itu, karena kebanyakan pemiliknya juga bukan warga Tebingtinggi. Kalau dilapor polisi percuma, paling polisi datang periksa dan gak jelas kelanjutannya. Habis waktu, hasilnya juga tak jelas,” pungkasnya. (Ril)