Kualanamu - Sejumlah petani Sumut mengekspor kulit kayu pinus asal Sumut ke pasar Asia dan Eropa. Termasuk ke berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Jerman dan Vietnam dengan dukungan Badan Karantina Pertanian.
Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Belawan Nurdin Kamil, Selasa,(10/9/19) menyebutkan, bahwa kulit kayu pinus yang diekspor ke luar negeri ini akan dimanfaatkan sebagai media tanaman hias. Selain sebagai media tanam, kulit kayu pinus ini banyak manfaatnya.
Berdasarkan penelitian, ekstrak kulit kayu pinus juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan kosmetik
Karena memiliki banyak manfaat, banyak negara berkembang melirik produk samping kulit kayu pinus Indonesia.
"Selama kurun waktu tahun 2019 ini Januari sampai Agustus produk samping Kayu Pinus ini telah dikirim sebanyak 17 kali ke berbagai negara seperti Taiwan, Thailand, Jerman dan Vietnam. Total ekspor mencapai 337 Ton dengan nilai yang cukup tinggi yaitu Rp. 1,1 Milyar ," ucapnya.
Untuk itu, Balai Karantina Pertanian Belawan akan selalu mendukung dan meningkatkan potensi - potensi ekspor yang ada di Provinsi Sumatera Utara, salah satunya produk samping Kulit Kayu Pinus.
Kita tahu kalau pinus merupakan salah satu tanaman yang dapat diproses menjadi bahan baku kertas. Sebelum diproses lebih lanjut, batang tanaman dikuliti terlebih dahulu.
Tak heran jika kulit kayu Pinus dapat menambah Devisa Negara. Banyak orang mengira bahwa produk samping kulit kayu Pinus ini tidak dapat dipergunakan kembali. akan tetapi ditangan eksportir asal Sumatera Utara ini, Kulit Kayu Pinus ini diproses ulang dan dikirim ke berbagai negara.
kulit kayu Pinus yang akan dikirim, dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh petugas karantina sesuai permintaan negara tujuan dan salah satunya harus bebas dari nematoda Bursaphelenchus xylophilus (Steiner et Buhrer).( Wan).