Kedua remaja tersebut masing-masing berinisial HR (19) warga Jalan Enggang IV Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara dan AZ (17) warga Jalan Asrama Widuri Barak Kenari, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara diamankan bersama 28 orang lainnya dari Lapangan Merdeka Medan saat mau mengikuti unjukrasa pada Rabu (2/10/2019) sore.
Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo didampingi Wakasat Narkoba Kompol Pardamean Hutahaean yang dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan kedua remaja tersebut sudah putus sekolah. Keduanya diduga sengaja menyusup ke kerumunan para siswa.
"Saat diamankan AZ mengenakan celana SMA, sedangkan HR memakai pakaian biasa. Saat diinterogasi, kedua remaja itu sudah putus sekolah. Saat dites urine, HR positif menggunakan sabu dan ganja. Sedangkan AZ positif menggunakan ganja," jelasnya.
Tambah Kasat Narkoba, pihaknya mengundang orangtua kedua remaja tersebut pada Kamis (3/10/2019) dan dipertemukan di ruang Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Satres Narkoba. Kasat selanjutnya memberikan nasehat-nasehat dan masukan kepada para orangtua dan kedua remaja itu.
"Setelah dinasehati, kedua remaja itu disampingi orangtuanya dibawa penyidik kita ke BNNP Sumut guna dilakukan asessment. Saya mengimbau kepada para pelajar yang lain agar tidak ikut-ikutan demo. Dan kepada para orangtua dan guru diminta agar lebih serius memperhatikan anak-anak dan muridnya," imbaunya.
Sebelumnya, terindikasi positif menggunakan narkoba, 4 dari 143 pelajar yang diamankan saat demo rusuh di Gedung DPRD Sumut akhirnya dibawa ke Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (LRPPN) Medan, Sabtu (28/9) sore.
Keempat pelajar SMA dan SMP di Kota Medan itu masing-masing berinisial RR (19) warga Jalan Stasiun Damri Kampung Lalang, MB (17) warga Jalan Sei Mencirim Paya Geli, AR (18) warga Jalan Bromo Gang Santun dan RC (14) warga Jalan Jamin Ginting Gang Ganepo. (ka)
"Saat diamankan AZ mengenakan celana SMA, sedangkan HR memakai pakaian biasa. Saat diinterogasi, kedua remaja itu sudah putus sekolah. Saat dites urine, HR positif menggunakan sabu dan ganja. Sedangkan AZ positif menggunakan ganja," jelasnya.
Tambah Kasat Narkoba, pihaknya mengundang orangtua kedua remaja tersebut pada Kamis (3/10/2019) dan dipertemukan di ruang Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Satres Narkoba. Kasat selanjutnya memberikan nasehat-nasehat dan masukan kepada para orangtua dan kedua remaja itu.
"Setelah dinasehati, kedua remaja itu disampingi orangtuanya dibawa penyidik kita ke BNNP Sumut guna dilakukan asessment. Saya mengimbau kepada para pelajar yang lain agar tidak ikut-ikutan demo. Dan kepada para orangtua dan guru diminta agar lebih serius memperhatikan anak-anak dan muridnya," imbaunya.
Sebelumnya, terindikasi positif menggunakan narkoba, 4 dari 143 pelajar yang diamankan saat demo rusuh di Gedung DPRD Sumut akhirnya dibawa ke Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (LRPPN) Medan, Sabtu (28/9) sore.
Keempat pelajar SMA dan SMP di Kota Medan itu masing-masing berinisial RR (19) warga Jalan Stasiun Damri Kampung Lalang, MB (17) warga Jalan Sei Mencirim Paya Geli, AR (18) warga Jalan Bromo Gang Santun dan RC (14) warga Jalan Jamin Ginting Gang Ganepo. (ka)
