Bakal Calon Bupati Samosir Melakukan Gerakan Kesadaran Money Politic kepada Mahasiswa

Sebarkan:
SAMOSIR | Generasi milenial bicara money politic. Gerakan penyadaran dilakukan oleh Swangro Lumbanbatu, S.T, M.Si melalui dialog dengan tema Kabupaten Samosir Tanpa Money Politic???. Bincang-bincang ini dihadiri oleh pemuda-pemudi asal samosir yang sedang kuliah/bekerja di Medan. Kegiatan ini dilaksanakan di Warung Kopi Parsaoran (KORAN) pada Sabtu, 19 oktober 2019.

Swangro Lumbanbatu, dilaksanakan bertujuan untuk melakukan pendidikan politik berupa penyadaran masyarakat terutama mahasiswa terkait money politic. Politik uang hari ini menjadi salah satu isu yang masih sangat relevan. Politik hari ini tidak lagi bisa berbicara secara efektif dengan hadirnya pertarungan ide dan gagasan. Politik hari ini lebih pragmatis dengan hadirnya kekuasaan uang diatas segalanya. Terkadang kehadiran uang juga menjadikan konflik horizontal menguat di masyarakat. Maka kegiatan ini mencoba melakukan pengungkapan pemahaman dan realitanya. Kita Balon balon juga harus tetap menyuarakan soal hal ini, jangan jadi buta mata buta hati.
Bincang-bincang ini dimoderatori oleh Prihartini Simbolon dengan narasumber Korneles J Galanjinjinay selaku Ketua Umum PP GMKI MB 2018-2020 dan Swangro Lumbanbatu selaku Bakal Calon Bupati Samosir. Dalam kesempatan ini, Korneles menyatakan bahwa kata milenialā€ menjadi sebuah kata yang sangat digandrungi dalam dunia perpolitikan. Suaranya diambil alih dan banyak yang menyatakan bahwa kehadirannya dalam dunia perpolitikan adalah sebuah keterwakilan dari suara milenial. Perlu maka generasi tersebut membahas dengan baik bagaimana keterwakilanya. Melalui hal ini juga, partai politik sebaiknya melakukan tugasnya untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat. Agar tidak lagi masyarakat yang disalahkan atas isu politik uang yang kian marak.

Swangro mengatakan bahwa politik uang makin marak di sumatera utara khusunya terutama di Kabupaten Samosir. Kehadiran para pemodal dengan kepentingannya membuat suara rakyat seakan mudah untuk dibeli. Maka dari itu, pendidikan seperti bincang-bincang kali ini diperlukan. Sebagai generasi yang akan menjadi pemimpin di kemudian hari, sebuah ketidakadilan bahwa ketika kita mampu memimpin untuk rakyat. Akan tetapi, karena memerlukan uang yang banyak untuk menjadi seorang pemimpin, pemuda daerah tidak bisa mewujudkan mimpinya tersebut.

Di akhir kegiatan, Swangro mengakhiri pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa kita harus keluar dari zona berpikir yang sempit, kita harus berpikir luas dalam memandang sesuatu. marga, asal, agama jangan menjadi tolak ukur dalam memilih pemimpin. Integritas, loyalitas, profesionalitas, dan kerja keras itu tidak di ukur dari hal itu, poltik itu dinamis, tidak ada kepastian dalam hal itu. Namun jika tidak berpolitik kita juga tidak dapat membangun. Tolak money politik, agar kita tidak punya beban dalam membangun hal yang kita cintai Bersama.(rel)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar