NASIONAL - Bahlil Lahadalia siang ini merapat ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Bahlil juga mengenakan kemeja putih dan bawahan hitam seperti calon menteri lainnya yang lebih dulu dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015-2019 tersebut mengaku datang ke Istana karena dihubungi tadi malam. Ia belum mengetahui posisi apa yang ditawarkan kepadanya.
"Tadi malam. Belum-belum," tuturnya, Selasa (22/10/2019).
Sebelumnya pada Munas HIPMI XVI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019), Jokowi mengatakan bahwa ia menangkap kode Bahlil untuk menjadi menterinya.
"Tadi adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini, beliau menunjuk-menunjuk abang Lutfi, menunjuk-menunjuk Ketua Kadin abang Rosan, tapi saya tahu ini adinda Bahlil ini pinter. Sebetulnya beliau itu menyorongkan diri sendiri tapi ditutup oleh kedua beliau, saya nangkep saya nangkep, beliau berdua ini pesaing mu lho," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Bahlil bisa dikatakan tak punya masa kecil dan masa muda yang menggembirakan.
Dia terpaksa harus ikut bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupan keluarga, termasuk dirinya sendiri.
Dia pernah berjualan kue sejak duduk di bangku sekolah dasar, kemudian di SMP menjadi kernet bus dan SMA jadi sopir angkot. Bahlil juga punya pengalaman jadi kuli panggul di pasar. (Dc)
"Tadi malam. Belum-belum," tuturnya, Selasa (22/10/2019).
Sebelumnya pada Munas HIPMI XVI di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019), Jokowi mengatakan bahwa ia menangkap kode Bahlil untuk menjadi menterinya.
"Tadi adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini, beliau menunjuk-menunjuk abang Lutfi, menunjuk-menunjuk Ketua Kadin abang Rosan, tapi saya tahu ini adinda Bahlil ini pinter. Sebetulnya beliau itu menyorongkan diri sendiri tapi ditutup oleh kedua beliau, saya nangkep saya nangkep, beliau berdua ini pesaing mu lho," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Bahlil bisa dikatakan tak punya masa kecil dan masa muda yang menggembirakan.
Dia terpaksa harus ikut bekerja banting tulang untuk mencukupi kehidupan keluarga, termasuk dirinya sendiri.
Dia pernah berjualan kue sejak duduk di bangku sekolah dasar, kemudian di SMP menjadi kernet bus dan SMA jadi sopir angkot. Bahlil juga punya pengalaman jadi kuli panggul di pasar. (Dc)