![]() |
Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya (Nomor 4 dari kiri) dan pengembang Pasar Tikung, Hendy Ong (Kanan) |
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya mengatakan, target tersebut secara bertahan sudah dipenuhi, di antaranya tempat berdagang telah ditata dengan baik, tidak boleh menambah lapak yang sudah tersedia.
“Kebersihan pasar Tikung harus terjaga dan kamar mandi sangat bersih serta fasilitas-fasilitas lainnya,” ujar Rusdi didampingi Direktur Operasional, Yohny Anwar dan pengembang Pasar Tikung, Hendy Ong, saat soft opening Pasar Tikung di Jalan Brigjen Zein Hamid, Titi Kuning, Kota Medan, Rabu (2/10/2019).
Rusdi mengimbau kepada para pedagang untuk menaati peraturan yang sudah ditentukan, serta jangan memaksakan keinginan pribadi, sebab berpeluang bertentangan dengan aturan.
“Mari kita jadikan pasar sebagai rumah pedagang, atur segala sesuatunya dengan baik, termasuk tempat berjualan, koridor atau akses di pasar yang kita huni. Itu faktor terpenting menjadi pasar idaman dan percontohan,” katanya.
Dikatakan Rusdi, soft opening ini sengaja dipercepat pasca terbakarnya penampungan sementara yang berada tepat di samping. Saat ini seluruh pedagang yang mencapai 389 orang sudah bisa berjualan.
“Mari kita jaga bersama, agar pasar ini ramai dikunjungi masyarakat. Dengan demikian, tentu meningkatkan geliat ekonomi,” ajaknya.
Sementara, Hendy Ong menambahkan, rencananya Januari 2020 akan dilakukan grand opening Pasar Tikung.
Menurutnya, saat ini kondisi pasar tinggal finishing di beberapa titik. Upaya untuk mencapai target sebagai pasar wisata pertama di Sumut, beberapa fasilitas sudah disiapkan seperti lift barang dan orang, termasuk musholah.
Hendy menjelaskan, Pasar Tikung terdiri dari empat lantai. Pada lantai satu disiapkan untuk pedagang tradisional, lantai dua dan tiga rencananya difungsikan untuk pedagang oleh-oleh khas Medan, termasuk souvenir dan lantai empat Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta pusat jajanan.
“Saat ini sudah terjadi pergeseran budaya di tengah masyarakat. Jika dulu masyarakat terkesan abai dengan kebersihan pasar, saat ini mereka peduli. Pembeli ingin datang ke pasar yang bersih. Mari jadikan pasar ini kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.
Dalam soft opening Pasar Tikung ini juga dilakukan pemotongan nasi tumpeng, pemberian bantuan kepada anak yatim piatu, pemberian plakat, serta pengguntingan pita persis di depan pintu masuk pasar.
Kemudian, Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya dan Hendy Ong juga meninjau langsung ke dalam pasar untuk melihat kondisi serta berdialog dengan para pedagang. (Sdy/Ril)
“Mari kita jadikan pasar sebagai rumah pedagang, atur segala sesuatunya dengan baik, termasuk tempat berjualan, koridor atau akses di pasar yang kita huni. Itu faktor terpenting menjadi pasar idaman dan percontohan,” katanya.
Dikatakan Rusdi, soft opening ini sengaja dipercepat pasca terbakarnya penampungan sementara yang berada tepat di samping. Saat ini seluruh pedagang yang mencapai 389 orang sudah bisa berjualan.
“Mari kita jaga bersama, agar pasar ini ramai dikunjungi masyarakat. Dengan demikian, tentu meningkatkan geliat ekonomi,” ajaknya.
Sementara, Hendy Ong menambahkan, rencananya Januari 2020 akan dilakukan grand opening Pasar Tikung.
Menurutnya, saat ini kondisi pasar tinggal finishing di beberapa titik. Upaya untuk mencapai target sebagai pasar wisata pertama di Sumut, beberapa fasilitas sudah disiapkan seperti lift barang dan orang, termasuk musholah.
Hendy menjelaskan, Pasar Tikung terdiri dari empat lantai. Pada lantai satu disiapkan untuk pedagang tradisional, lantai dua dan tiga rencananya difungsikan untuk pedagang oleh-oleh khas Medan, termasuk souvenir dan lantai empat Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta pusat jajanan.
“Saat ini sudah terjadi pergeseran budaya di tengah masyarakat. Jika dulu masyarakat terkesan abai dengan kebersihan pasar, saat ini mereka peduli. Pembeli ingin datang ke pasar yang bersih. Mari jadikan pasar ini kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.
Dalam soft opening Pasar Tikung ini juga dilakukan pemotongan nasi tumpeng, pemberian bantuan kepada anak yatim piatu, pemberian plakat, serta pengguntingan pita persis di depan pintu masuk pasar.
Kemudian, Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya dan Hendy Ong juga meninjau langsung ke dalam pasar untuk melihat kondisi serta berdialog dengan para pedagang. (Sdy/Ril)