![]() |
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai Ir Agustawan |
Sedikitnya kurang lebih 4.682 ekor babi yang mati di 11 kabupaten di Sumut dan sebagian diantara bangkainya dibuang ke sungai sehingga rentan mengganggu aktivitas masyarakat.
Menyikapi persoalan wabah cholera ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai Ir Agustawan, Rabu (13/11/2019) menegaskan, babi yang berasal dari Kota Binjai saat ini bebas dari kolera.
Dijelaskan Agustawan, disaat isu terkait wabah ini meluas di masyarakat, pihaknya langsung berkoordinasi ke Balai Piteriner Sumut untuk turun langsung melakukan monitoring.
"Kami sampaikan permohonan itu pada 1 Okteber. Mereka langsung turun dan melakukan pengecekan," kata Agustawan didampingi Kepala Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan Drh Zefri Helmi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjut Agustawan, tidak ditemukan adanya wabah kolera pada babi di Kota Binjai.
"Hasil pemeriksaan itu kami terima pada 4 Oktober. Wabah cholera dinyatakan negatif," ungkapnya.
Disebutkan Agustawan, populasi babi di Kota Binjai mencapai 4000-an ekor dari 4 peternak yang tersebesar di Kecmatan Binjai Barat, Selatan, dan Timur.
"Untuk mencegah wabah ini, kita sudah imbau peternak untuk melarang orang masuk ke kandang, karena penularan dari kontak langsung. Peternak harus lakukan penyemprotan kandang, dan tidak memasukkan ternak dari luar untuk saat ini," tandasnya. (Ismail)
Menyikapi persoalan wabah cholera ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Binjai Ir Agustawan, Rabu (13/11/2019) menegaskan, babi yang berasal dari Kota Binjai saat ini bebas dari kolera.
Dijelaskan Agustawan, disaat isu terkait wabah ini meluas di masyarakat, pihaknya langsung berkoordinasi ke Balai Piteriner Sumut untuk turun langsung melakukan monitoring.
"Kami sampaikan permohonan itu pada 1 Okteber. Mereka langsung turun dan melakukan pengecekan," kata Agustawan didampingi Kepala Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan Drh Zefri Helmi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, lanjut Agustawan, tidak ditemukan adanya wabah kolera pada babi di Kota Binjai.
"Hasil pemeriksaan itu kami terima pada 4 Oktober. Wabah cholera dinyatakan negatif," ungkapnya.
Disebutkan Agustawan, populasi babi di Kota Binjai mencapai 4000-an ekor dari 4 peternak yang tersebesar di Kecmatan Binjai Barat, Selatan, dan Timur.
"Untuk mencegah wabah ini, kita sudah imbau peternak untuk melarang orang masuk ke kandang, karena penularan dari kontak langsung. Peternak harus lakukan penyemprotan kandang, dan tidak memasukkan ternak dari luar untuk saat ini," tandasnya. (Ismail)