![]() |
Daftar DPT pada Pemilu 2019 lalu. |
Hal ini kembali diungkapkan Indra Surya Nasution SH, Ketua
LKMD setempat. Dia berharap agar semua mata dapat tertuju pada kasus yang dia
temukan ini. Sebab, dia melihat adanya tabir kelam dugaan penggunaan dana desa
yang tidak sesuai aturan.
Sebab Indra menilai, keberadaan dusun tak berpenghuni ini
diketahui oleh orang banyak di sana. Namun oknum perangkat desa, termasuk pihak
kecamatan tetap membiarkan seolah-olah dusun ini ada penduduknya.
“Di situ cuma ada satu unit gereja kecil dan semua jemaatnya
tidak berdomisili di situ. Posisinya Dusun Siluman ini adalah di Dusun V (Lima
- red). Hanya hamparan lahan kosong.
Tidak ada warga di situ. Sudah puluhan tahun, kepala dusun sudah dua kali terus
berganti, tapi masyarakat tidak adanya, ini kan aneh?” kata Indra.
Kata dia, berdirinya satu dusun dengan kepemimpinan
seorang kepala dusun, harusnya ada aturan mainnya. Paling tidak, lanjut Indra,
ada seratus jiwa sebagai penduduknya. “Ini kadusnya digaji dari ADD (Alokasi
Dana Desa). Jadi dia (Kadus-red) kerja, tapi tidak ada mengurusi masyarakat,”
ujarnya.
Dijelaskan Indra, Kepala Dusun Siluman ini adalah Salmon
Siregar, yang merupakan warga dari Dusun III. “Yang kita sayangkan lagi, camat
pun ikut-ikutan ke dalam ranah ini. Harusnya camat kan bertindak sebagai wasit,
dusun yang kosong itu dirambah ke dusun II dan dusun VI,” katanya.
Masih menurut Indra, tidak ada kesitimewaan dari dusun
ini. Ada pun cagar budaya, itu berada di Dusun II, yaitu makam Tuan Syech. “Tapi
itu diklaim sama camat, lokasi itu sebagai dusun V. Padahal kita tahu itu
selama ini adalah dusun II,” sebutnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Hari Anti Narkoba se-Dunia
yang jatuh hari ini, 9 Desember 2019, Indra masih merasa pesimis. “Bagaimana tidak?
Di level bawah saja, sudah korupsi dan terkesan dilindungi. Bagaimana pula di
level atas?” pungkasnya.
Terkait adanya upaya mengubah status dusun, berhasil
didapatkan Indra Surya Nasution dan tim investigasinya. Setidaknya hal itu terlihat
dari wawancara dengan Damenta beru Sukapiring yang mengaku heran dusun tempat
kos-kosannya diganti dari dusun II menjadi Dusun V oleh pihak desa.
Berikut Videonya...
Sementara itu, informasi dihimpun, pihak Polda Sumut
sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki keberadaan desa fiktif di Sumatera
Utara yang menelan dana desa. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan
Atmaja mengaku, pihaknya masih melakukan pendalaman.(red)