LABUHANBATU - Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe, menyampaikan apresiasi atas kegiatan bedah rumah yang dilaksanakan oleh Ketua Sawit Masa Depan (Samade) Eko Sahputra dan Ketua Suara Rakyat Desa Edi Supriadi pada kunjungan acara halal bihalal di Dusun 1, Desa Sidorukun, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, Selasa (16/6/2020).
Bupati Labuhanbatu sangat mendukung kegiatan bedah rumah milik Sudiro yang dilakukan dengan swadaya organisasi Samade, SRD, Pemuda Pancasila dan Pemerintahan Desa Sidorukun.
Menurut Andi Suhaimi, kegiatan bedah rumah ini merupakan kegiatan yang sangat baik.
Bupati Labuhanbatu sangat mendukung kegiatan bedah rumah milik Sudiro yang dilakukan dengan swadaya organisasi Samade, SRD, Pemuda Pancasila dan Pemerintahan Desa Sidorukun.
Menurut Andi Suhaimi, kegiatan bedah rumah ini merupakan kegiatan yang sangat baik.
"Saya teringat dengan Ketua PAC Pemuda Pancasila Panai Tengah Juah Tarigan yang melakukan bedah rumah di Panai Hulu padahal dia sendiri tidak punya rumah dan tinggal di perumahan Kebun PTPN IV Ajamu.
Tetapi apa yang dilakukan oleh Juah Tarigan ini sangat luar biasa dan sekarang Juah Tarigan duduk menjadi DPRD Kabupaten Labuhanbatu.
Saya tahu dengan biaya yang sangat minim dibanding dengan calon-calon DPRD lainnya, Juah Tarigan beranikan diri ikut dalam pertarungan Calon Legislatif tetapi dari perbuatan baik yang telah tertanam akan menghasilkan yang manis," ujar Bupati Labuhanbatu.
"Untuk itu saya berharap agar kita semua tidak bosan-bosannya membuat kebaikan dan yakin suatu hari nanti pasti ada kebaikan yang menghampiri kita," lanjutnya.
Bupati Labuhanbatu berpesan kepada Ketua Samade Eko Sahputra dan Ketua SRD Edi Supriadi agar maju terus untuk menyelesaikan bedah rumah milik Sudiro.
"Saya yakin akan selesai secepat mungkin," jelas Bupati.
Sementara, Ketua Samade Eko Sahputra yang juga Ketua Pelaksana bedah rumah menyampaikan alasan kenapa memilih rumah Sudiro yang ada di Dusun 5 Desa Sidorukun untuk dibedah.
"Karena pak Sudiro bersama keluarganya tinggal dirumah yang sangat tidak layak, kondisi rumahnya sudah sangat memperihatinkan, atap sudah bolong-bolong, dinding sudah lapuk, bagian belakang tinggal Kosen pintu," imbuhnya.
Sudiro merupakan pensiunan supir dan sekarang ini Sudiro tidak dapat lagi bekerja karena stroke .Keluarga ini ditopang oleh istrinya yakni Sumarni yang bekerja sehari-hari menderes pohon karet milik warga, dan juga mencari berondolan dengan penghasilan ratayrata Rp. 25.000 per hari.
Eko menyampaikan, sebelum Sudiro sakit stroke, ia sempat berkenginan kuat untuk merehab rumahnya dengan mencetak batu batako, tetapi harapan keluarga ini kandas.
"Sampai pada saat ini kami telah berhasil mengumpulkan dana lebih kurang Rp. 10.000.000 dan untuk menyelesaikan bedah rumah ini kami perhitungan membutuhkan biaya Rp. 30.000.000. Untuk itu kami berharap bagi yang memiliki rezeki boleh menyalurkan bantuannya berupa uang tunai ataupun bahan-bahan bangunan," kata Eko Sahputra.
Menanggapi laporan dari Ketua Pelaksana Bedah Rumah, Bupati Labuhanbatu siap membantu pelaksanan bedah rumah ini demi kesejahteraan masyarakat kurang mampu untuk dapat tinggal didalam rumah yang layak huni. (Husin)
"Untuk itu saya berharap agar kita semua tidak bosan-bosannya membuat kebaikan dan yakin suatu hari nanti pasti ada kebaikan yang menghampiri kita," lanjutnya.
Bupati Labuhanbatu berpesan kepada Ketua Samade Eko Sahputra dan Ketua SRD Edi Supriadi agar maju terus untuk menyelesaikan bedah rumah milik Sudiro.
"Saya yakin akan selesai secepat mungkin," jelas Bupati.
Sementara, Ketua Samade Eko Sahputra yang juga Ketua Pelaksana bedah rumah menyampaikan alasan kenapa memilih rumah Sudiro yang ada di Dusun 5 Desa Sidorukun untuk dibedah.
"Karena pak Sudiro bersama keluarganya tinggal dirumah yang sangat tidak layak, kondisi rumahnya sudah sangat memperihatinkan, atap sudah bolong-bolong, dinding sudah lapuk, bagian belakang tinggal Kosen pintu," imbuhnya.
Sudiro merupakan pensiunan supir dan sekarang ini Sudiro tidak dapat lagi bekerja karena stroke .Keluarga ini ditopang oleh istrinya yakni Sumarni yang bekerja sehari-hari menderes pohon karet milik warga, dan juga mencari berondolan dengan penghasilan ratayrata Rp. 25.000 per hari.
Eko menyampaikan, sebelum Sudiro sakit stroke, ia sempat berkenginan kuat untuk merehab rumahnya dengan mencetak batu batako, tetapi harapan keluarga ini kandas.
"Sampai pada saat ini kami telah berhasil mengumpulkan dana lebih kurang Rp. 10.000.000 dan untuk menyelesaikan bedah rumah ini kami perhitungan membutuhkan biaya Rp. 30.000.000. Untuk itu kami berharap bagi yang memiliki rezeki boleh menyalurkan bantuannya berupa uang tunai ataupun bahan-bahan bangunan," kata Eko Sahputra.
Menanggapi laporan dari Ketua Pelaksana Bedah Rumah, Bupati Labuhanbatu siap membantu pelaksanan bedah rumah ini demi kesejahteraan masyarakat kurang mampu untuk dapat tinggal didalam rumah yang layak huni. (Husin)