![]() |
Gambar : Manahan saat dirawat di RSUD Porsea.
|
Sesuai keterangan dari Kapolres Tobasa, AKBP Akala Fikta Jaya diruangannya, personel Polsek Silaen menerima laporan dari Kepala Desa Maju, Belman Siagian bersama istri pelaku, Desminar Panjaitan yang diterima Kanit Patroli Polsek Silaen, Manahan Nadapdap, telah terjadi kekerasan dalam rumah tangga didesanya, Rabu (3/6/2020).
"Sesampainya di rumah tempat kejadian perkara, Desminar memanggil suaminya, Jairin Siagian dari dalam kamar. Mendadak suaminya keluar dengan mengacungkan pisau sepanjang 50 cm, hendak menusuk istrinya, spontan si istri melarikan diri keluar dari rumah," terang Kapolres.
Lanjut Akala, semula Aiptu Manahan F.S Nadadap, coba menenangkan Jairin, tetapi malah mengamuk dan mengancam Manahan dengan mengatakan, "Kau polisi kubunuh kau," ujar Kapolres menirukan ucapan Jairin.
Kemudian Jairin terus mengacungkan senjata tajam kepada petugas kepada petugas kepolisian.
Merasa terdesak, Aiptu Manahan F.S Nadadap mencoba memberi tembakan peringatan keatas, namun Jairin Siagian tidak menghiraukan, malah menyerang Aiptu Manahan hingga melukai lengan dan jarinya.
Merasa situasinya sudah membahayakan, Aiptu Manahan F.Sugiarto Nadapdap akhirnya mengambil langkah kepolisian tegas dan terukur untuk melindungi diri nya dengan melakukan tembakan sebanyak 2 (dua) kali kepada Jairin Siagian.
"Barulah perlawanan Jairin Siagian terhenti, kemudian langsung di amankan Warga dan keduanya di bawa ke Rumah Sakit Umum Porsea untuk mendapatkan perawatan, sedangkan Jairin Siagian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan untuk tindakan medis lebih lanjut," ungkapnya.
"Saat ini Polres Tobasa sedang mendalami motif pelaku yang melakukan penyerangan kepada istrinya dan juga kepada petugas Kepolisian dengan menggunakan sajam, sebenarnya apa penyebab penyerangan yang gelap mata tersebut," kata Akala mengakhiri. (Nico)
"Sesampainya di rumah tempat kejadian perkara, Desminar memanggil suaminya, Jairin Siagian dari dalam kamar. Mendadak suaminya keluar dengan mengacungkan pisau sepanjang 50 cm, hendak menusuk istrinya, spontan si istri melarikan diri keluar dari rumah," terang Kapolres.
Lanjut Akala, semula Aiptu Manahan F.S Nadadap, coba menenangkan Jairin, tetapi malah mengamuk dan mengancam Manahan dengan mengatakan, "Kau polisi kubunuh kau," ujar Kapolres menirukan ucapan Jairin.
Kemudian Jairin terus mengacungkan senjata tajam kepada petugas kepada petugas kepolisian.
Merasa terdesak, Aiptu Manahan F.S Nadadap mencoba memberi tembakan peringatan keatas, namun Jairin Siagian tidak menghiraukan, malah menyerang Aiptu Manahan hingga melukai lengan dan jarinya.
Merasa situasinya sudah membahayakan, Aiptu Manahan F.Sugiarto Nadapdap akhirnya mengambil langkah kepolisian tegas dan terukur untuk melindungi diri nya dengan melakukan tembakan sebanyak 2 (dua) kali kepada Jairin Siagian.
"Barulah perlawanan Jairin Siagian terhenti, kemudian langsung di amankan Warga dan keduanya di bawa ke Rumah Sakit Umum Porsea untuk mendapatkan perawatan, sedangkan Jairin Siagian dirujuk ke RS Bhayangkara Medan untuk tindakan medis lebih lanjut," ungkapnya.
"Saat ini Polres Tobasa sedang mendalami motif pelaku yang melakukan penyerangan kepada istrinya dan juga kepada petugas Kepolisian dengan menggunakan sajam, sebenarnya apa penyebab penyerangan yang gelap mata tersebut," kata Akala mengakhiri. (Nico)