LABUHANBATU - Seorang gadis asal Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, mengungkapkan kesedihan tentang naas yang dideritanya akibat dihamili pria paruh baya, warga Cut Nyak Dhien hingga melahirkan bayi perempuan.
Gadis bernama Put (19) ini menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan AN (45) yang memperdayanya hingga melepaskan pertahanan kegadisannya.
"Benar bang ini anak AN, sudah berusia 12 hari, dan biaya persalinannya pun masih utang bang," ujar Put sambil meneteskan air mata kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).
Menurut Put, dirinya berani mengungkapkan ini setelah mengalami perjalanan hubungannya dengan AN, yang semula dikenalkan rekannya berinisial Ris (19) dan menjemputnya dari rumah kontrakan orangtuanya di Bakaranbatu, Rantau Selatan dan kemudian menjumpakan dirinya dengan AN, pada awal bulan Agustus 2019 lalu.
Gadis bernama Put (19) ini menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan AN (45) yang memperdayanya hingga melepaskan pertahanan kegadisannya.
"Benar bang ini anak AN, sudah berusia 12 hari, dan biaya persalinannya pun masih utang bang," ujar Put sambil meneteskan air mata kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).
Menurut Put, dirinya berani mengungkapkan ini setelah mengalami perjalanan hubungannya dengan AN, yang semula dikenalkan rekannya berinisial Ris (19) dan menjemputnya dari rumah kontrakan orangtuanya di Bakaranbatu, Rantau Selatan dan kemudian menjumpakan dirinya dengan AN, pada awal bulan Agustus 2019 lalu.
"Benar bang, saya dijemput rekan saya Ris kemudian di bawanya berkenalan dengan AN di salah satu Rumah Makan di HM Said Rantau Prapat. Kemudian dengan mengiming-imingi sesuatu, AN membawa saya ke salah satu Hotel di Labuhanbatu dan mencabuli saya," ucap Put dengan wajah lesu dan sedih.
Ia menceritakan, setelah beberapa waktu, AN juga mengulangi aksi mencabulinya, dengan memberi iming iming, hingga Put merasa tidak khawatir. Namun tidak disangka setelah lima bulan, Put pun menyadari jika dirinya hamil.
"Saya dicabulinya beberapa kali dengan iming-iming sehingga tidak saya sadari sudah mengandung anaknya," tambah Put.
Put menjelaskan, setelah hamil 5 bulan AN pun membuat surat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas janin yang dikandung Put. Namun setelah dua bulan perjanjian tersebut, AN menghindar sampai janin tersebut lahir di bulan Mei 2020 kemarin.
"AN tidak mau lagi berurusan sama saya, katanya, biar pun uda dijemput sepupu saya AN pun tidak mau tau tentang biaya anak kami ini, tidak peduli lagi," ungkap Put di kediamannya.
Ketika wartawan mengkonfirmasi kuasa hukum dari terduga pelaku bejat ini, tidak bersedia memberi tanggapan dengan alasan masih ada urusan di tempat berbeda.
Ketua LPA Labuhanbatu Azhar Harahap mengatakan pihaknya siap mendampingi ibu korban dalam proses hukum hingga pengadilan untuk mendapatkan kepastian hukum dan haknya.
"Kami dari Lembaga Perlindungan Anak Labuhanbatu, siap untuk mendampingi ibu korban dalam proses hukum hingga ke pengadilan untuk mendapatkan kepastian hukum," sebut Azhar. (Husin)
Ia menceritakan, setelah beberapa waktu, AN juga mengulangi aksi mencabulinya, dengan memberi iming iming, hingga Put merasa tidak khawatir. Namun tidak disangka setelah lima bulan, Put pun menyadari jika dirinya hamil.
"Saya dicabulinya beberapa kali dengan iming-iming sehingga tidak saya sadari sudah mengandung anaknya," tambah Put.
Put menjelaskan, setelah hamil 5 bulan AN pun membuat surat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas janin yang dikandung Put. Namun setelah dua bulan perjanjian tersebut, AN menghindar sampai janin tersebut lahir di bulan Mei 2020 kemarin.
"AN tidak mau lagi berurusan sama saya, katanya, biar pun uda dijemput sepupu saya AN pun tidak mau tau tentang biaya anak kami ini, tidak peduli lagi," ungkap Put di kediamannya.
Ketika wartawan mengkonfirmasi kuasa hukum dari terduga pelaku bejat ini, tidak bersedia memberi tanggapan dengan alasan masih ada urusan di tempat berbeda.
Ketua LPA Labuhanbatu Azhar Harahap mengatakan pihaknya siap mendampingi ibu korban dalam proses hukum hingga pengadilan untuk mendapatkan kepastian hukum dan haknya.
"Kami dari Lembaga Perlindungan Anak Labuhanbatu, siap untuk mendampingi ibu korban dalam proses hukum hingga ke pengadilan untuk mendapatkan kepastian hukum," sebut Azhar. (Husin)