DELISERDANG - Jumlah pengguna jasa angkutan udara di Bandar Udara Internasional Kualanamu mulai merangkak naik.
Layanan penerbangan yang selama hampir tiga bulan terakhir mati suri kini kembali mulai bergairah lagi di masa adaptasi kebiasaan baru jelang New Normal.
Saat ini, industri penerbangan memasuki masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19. Dimana masa adaptasi ini, setiap orang diperbolehkan melakukan perjalanan dengan pesawat, namun tetap mengedepankan prosedur terkait aspek kesehatan.
Sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 07/2020, calon penumpang pesawat harus melengkapi surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif berlaku 7 hari atau surat keterangan uji Rapid-Tes dengan hasil non-reaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan.
Adapun pembatasan kapasitas penumpang pesawat yang sempat diberlakukan maksimal 50%, kini ditingkatkan menjadi maksimal 70% sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor 13/2020. Secara bertahap, kapasitas maksimal penumpang kan kembali ditingkatkan lagi.
Excutive General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Djodi Prasetyo, Jumat (12/6/2020) menyebutkan, pada masa adaptasi dimulai pada 8 Juni 2020 kemarin dan jumlah penumpang pesawat rute domestik dan internasional melalui Kualanamu mulai merangkak naik.
Layanan penerbangan yang selama hampir tiga bulan terakhir mati suri kini kembali mulai bergairah lagi di masa adaptasi kebiasaan baru jelang New Normal.
Saat ini, industri penerbangan memasuki masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19. Dimana masa adaptasi ini, setiap orang diperbolehkan melakukan perjalanan dengan pesawat, namun tetap mengedepankan prosedur terkait aspek kesehatan.
Sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nomor 07/2020, calon penumpang pesawat harus melengkapi surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif berlaku 7 hari atau surat keterangan uji Rapid-Tes dengan hasil non-reaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan.
Adapun pembatasan kapasitas penumpang pesawat yang sempat diberlakukan maksimal 50%, kini ditingkatkan menjadi maksimal 70% sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Perhubungan Udara Nomor 13/2020. Secara bertahap, kapasitas maksimal penumpang kan kembali ditingkatkan lagi.
Excutive General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Djodi Prasetyo, Jumat (12/6/2020) menyebutkan, pada masa adaptasi dimulai pada 8 Juni 2020 kemarin dan jumlah penumpang pesawat rute domestik dan internasional melalui Kualanamu mulai merangkak naik.
"Mengalami peningkatan jumlah penumpang pada 8 Juni dan 9 Juni rata-rata sekitar 800 penumpang setiap harinya. lalu pada 10 Juni meningkat drastis menjadi sekitar 2.803 penumpang," terang Djodi.
Saat ini, sejumlah Maskapai seperti Lion Air, Garuda Indonesia dan Citilink sudah membuka layanan penerbangan reguler dan AirAsia.
Informasi yang kami terima, AirAsia Indonesia juga akan terbang mulai 19 Juni 2020 nanti diharapkan kondisi perlahan akan kembali normal.
Djodi tidak menampik bahwa jumlah penumpang di Bandar Udara Kualanamu saat ini memang masih jauh lebih rendah dibandingkan saat kondisi normal, namun sudah mulai bergairah kembali di masa adaptasi ini.
Peningkatan juga terjadi di angkutan kargo. Pada 10 Juni 2020, volume kargo mencatatkan angka tertinggi sepanjang Juni ini dengan 135,212 kg perharinnya meningkat 40% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Angkutan kargo di tengah pandemi COVID-19 ini memang yang paling terjaga. Bandara Udara Kualanamu dikelola oleh PT Angkasa Pura II juga fokus dalam penanganan kargo ini," kata Djodi Prasetyo.
Di masa adaptasi kebiasaan baru, PT Angkasa Pura II tetap konsisten mengimplementasikan konsep Smart Airport yang dapat mendukung operasional dan pelayanan saat ini dan ketika memasuki era New Normal.
Implementasi Smart Airport antara lain melalui hadirnya berbagai fasilitas touchless seperti smart helmet, di samping juga sistem teknologi informasi terintegrasi guna menjaga kelancaran operasional bandara di dalam segala kondisi.
Sebagai bagian implementasi Smart Airport, PT Angkasa Pura II dalam waktu dekat juga akan meluncurkan aplikasi Travelation.
Melalui aplikasi tersebut, calon penumpang dapat menggungah dokumen yang dipersyaratkan untuk bisa terbang misalnya surat hasil tes PCR atau rapid test guna diperiksa secara digital, sehingga pemeriksaan di bandar udara dapat dilakukan lebih sederhana namun tetap ketat.
"Secara khusus pelayanan kebandarudaraan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Upaya ini penting untuk terus kami lakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan calon penumpang yang melalui bandar udara Kualanamu," ujar Djodi Prasetyo. (Wan)
Saat ini, sejumlah Maskapai seperti Lion Air, Garuda Indonesia dan Citilink sudah membuka layanan penerbangan reguler dan AirAsia.
Informasi yang kami terima, AirAsia Indonesia juga akan terbang mulai 19 Juni 2020 nanti diharapkan kondisi perlahan akan kembali normal.
Djodi tidak menampik bahwa jumlah penumpang di Bandar Udara Kualanamu saat ini memang masih jauh lebih rendah dibandingkan saat kondisi normal, namun sudah mulai bergairah kembali di masa adaptasi ini.
Peningkatan juga terjadi di angkutan kargo. Pada 10 Juni 2020, volume kargo mencatatkan angka tertinggi sepanjang Juni ini dengan 135,212 kg perharinnya meningkat 40% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Angkutan kargo di tengah pandemi COVID-19 ini memang yang paling terjaga. Bandara Udara Kualanamu dikelola oleh PT Angkasa Pura II juga fokus dalam penanganan kargo ini," kata Djodi Prasetyo.
Di masa adaptasi kebiasaan baru, PT Angkasa Pura II tetap konsisten mengimplementasikan konsep Smart Airport yang dapat mendukung operasional dan pelayanan saat ini dan ketika memasuki era New Normal.
Implementasi Smart Airport antara lain melalui hadirnya berbagai fasilitas touchless seperti smart helmet, di samping juga sistem teknologi informasi terintegrasi guna menjaga kelancaran operasional bandara di dalam segala kondisi.
Sebagai bagian implementasi Smart Airport, PT Angkasa Pura II dalam waktu dekat juga akan meluncurkan aplikasi Travelation.
Melalui aplikasi tersebut, calon penumpang dapat menggungah dokumen yang dipersyaratkan untuk bisa terbang misalnya surat hasil tes PCR atau rapid test guna diperiksa secara digital, sehingga pemeriksaan di bandar udara dapat dilakukan lebih sederhana namun tetap ketat.
"Secara khusus pelayanan kebandarudaraan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Upaya ini penting untuk terus kami lakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan calon penumpang yang melalui bandar udara Kualanamu," ujar Djodi Prasetyo. (Wan)