GERUDUK: Warga Desa Suka Makmur, Kecamatan Binjai Kab. Langkat saat menggeruduk kantor desa.
Diduga, aksi itu akibat penyaluran yang tak transparan. Warga menduga kepala desa tebang pilih saat mendata masyarakatnya serta tidak selektif.
“Hadirnya kami ke kantor desa ini ingin menanyakan, menuntut keadilan karena banyak masyarakat yang harus dibantu dengan diberi BLT. Tapi orang kaya rumahnya permanen serta punya kebun sawit mendapat bantuan, " ujar Budi Tarigan, kordinator aksi dalam orasinya.
Budi menegaskan, aksi itu adalah upaya agar penyaluran bansos dan BLT tepat sasaran, masyarakat miskin atau jompo mendapat bantuan.
Sebab, bansos Covid 19 dan BLT Dana Desa, dan tidak terjadi kesimpang siuran informasi di tengah-tengah warga.
Menyahuti aspirasi warga, Sariadi selaku kepala desa mengatakan proses pendataan dilakukan setelah diadakan rapat desa yang dihadiri kadus, tokoh masyarakat, babinsa, babin kantibmas, BPD kemudian hasilnya dikirim ke kecamatan lalu ke dinsos.
"Apa yang dilakukan desa sudah sesuai arahan, namun sebagai bawahan kita hanya menunggu kebijakan dan perintah selanjutnya, terkait jenis bantuan pihak desa juga tidak tahu, soal penyaluran BLT Dana Desa juga mengacu pada aturan dan arahan dari atasan," ujarnya.
Warga terus menyampaikan aspirasinya di aula kantor desa dengan tertib dan aman. Pihak desa tidak mampu menerangkan kemana sisa Bantuan Langsung Tunai (BLT) anggaran Dana Desa. (yo)
“Hadirnya kami ke kantor desa ini ingin menanyakan, menuntut keadilan karena banyak masyarakat yang harus dibantu dengan diberi BLT. Tapi orang kaya rumahnya permanen serta punya kebun sawit mendapat bantuan, " ujar Budi Tarigan, kordinator aksi dalam orasinya.
Budi menegaskan, aksi itu adalah upaya agar penyaluran bansos dan BLT tepat sasaran, masyarakat miskin atau jompo mendapat bantuan.
Sebab, bansos Covid 19 dan BLT Dana Desa, dan tidak terjadi kesimpang siuran informasi di tengah-tengah warga.
Menyahuti aspirasi warga, Sariadi selaku kepala desa mengatakan proses pendataan dilakukan setelah diadakan rapat desa yang dihadiri kadus, tokoh masyarakat, babinsa, babin kantibmas, BPD kemudian hasilnya dikirim ke kecamatan lalu ke dinsos.
"Apa yang dilakukan desa sudah sesuai arahan, namun sebagai bawahan kita hanya menunggu kebijakan dan perintah selanjutnya, terkait jenis bantuan pihak desa juga tidak tahu, soal penyaluran BLT Dana Desa juga mengacu pada aturan dan arahan dari atasan," ujarnya.
Warga terus menyampaikan aspirasinya di aula kantor desa dengan tertib dan aman. Pihak desa tidak mampu menerangkan kemana sisa Bantuan Langsung Tunai (BLT) anggaran Dana Desa. (yo)
