ACEH UTARA - Sempat heboh beredar kabar di berbagai media terkait penemuan ular cobra di Shelter Blang Adoe yang terletak di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara pada Kamis (28/5/20520).
Kejadian tersebut, ikut mengundang perhatian sederet tokoh masyarakat Aceh Utara, termasuk para legislatif, dimana mereka ikut mempertanyakan dana Covid-19 yang digelunturkan oleh pemerintah, sejauh mana tersalurkan di lapangan selama ini, termasuk pada pengelolaan shalter Blang Adoe sebagai tempat isolasi bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Adapun salah satu anggota DPRK Aceh Utara yang ikut menyoroti hal terkait yakni Tgk Saifuddin, S. Sos, M. AP, dari fraksi PKS.
Menurutnya, selama ini banyak masyarakat yang mengadu kepadanya terkait bantuan, pelayanan terhadap ODP yang diisolasi di shelter Blang Adoe, termasuk fasilitas keamanan, kebutuhan pokok para relawan yang selama ini jauh dari harapan.
"Padahal kita ketahui anggaran yang dilontorkan sangat besar, sehingga sebahagian dana untuk keperluan lain ikut terkuras dan kegiatan tersebut terhentikan," ungkapnya.
Saifuddin mempertanyakan anggaran untuk Covid-19, milyaran rupiah itu di bawa kemana?.
Kejadian tersebut, ikut mengundang perhatian sederet tokoh masyarakat Aceh Utara, termasuk para legislatif, dimana mereka ikut mempertanyakan dana Covid-19 yang digelunturkan oleh pemerintah, sejauh mana tersalurkan di lapangan selama ini, termasuk pada pengelolaan shalter Blang Adoe sebagai tempat isolasi bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Adapun salah satu anggota DPRK Aceh Utara yang ikut menyoroti hal terkait yakni Tgk Saifuddin, S. Sos, M. AP, dari fraksi PKS.
Menurutnya, selama ini banyak masyarakat yang mengadu kepadanya terkait bantuan, pelayanan terhadap ODP yang diisolasi di shelter Blang Adoe, termasuk fasilitas keamanan, kebutuhan pokok para relawan yang selama ini jauh dari harapan.
"Padahal kita ketahui anggaran yang dilontorkan sangat besar, sehingga sebahagian dana untuk keperluan lain ikut terkuras dan kegiatan tersebut terhentikan," ungkapnya.
Saifuddin mempertanyakan anggaran untuk Covid-19, milyaran rupiah itu di bawa kemana?.
"Puluhan milyar anggaran Covid 19 dibawa kemana? Sementara masyarakat, relawan dan tim medis banyak mengeluh kepada saya, sampai hari ini belum mendapatkan apa-apa, padahal mereka mempertaruh nyawa, karena para petugas yang berada dilini depan dalam menghadapi Covid-19," ujar Saifuddin, dalam wawancaranya dengan Metro-online.co di komplek Mesjid Baiturrahman, Lhokseumawe.
Ia menyayangkan tidak transparasinya Pemerintah Aceh Utara dalam hal ini (Gugus Tugas Covid-19) dalam menggunakan anggaran yang sangat besar ini. Selain itu, pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat dan para petugas terkesan terabaikan.
Saifuddin berharap kepada pihak pemerintah supaya mensterilkan Pos Covid-19 Blang Adoe, supaya tempat tersebut aman dan nyaman bagi warga ODP dan juga petugas yang ada, serta memerhatikan kebutuhan mereka.
"Jangan sampai para ODP yang suka rela menjalani isolasi ditempat itu, buka kenyaman dan keamanan yang didapatkan, malah menjadi petaka bagi mereka," katanya.
Ia berpesan, Pemerintah Aceh Utara jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, di tengah pandemi yang melanda dunia, malah menjadikanya azas manfaat untuk mengerus dana yang ada untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
"Ayok bersama-sama kita hadapi musibah ini," ucap Saifuddin.
Secara terpisah, salah seorang petugas jaga posko Covid-19 Aceh Utara di Blang Adoe, Tgk Halim MT Pase kepada media ini menyatakan, sejauh ini fasilitas yang tersedia di posko Covid-19 Blang Adoe, tidak memadai dan pihaknya sejauh ini belum menerima apa-apa.
"Padahal sudah hampir 2 bulan bertugas dini, tidak bisa bekerja ditempat lain, karena banyak waktu yang tersita kesini, kita hanya mendengar anggaran besar, tetapi tidak merasakan apa-apa," ujar Tgk Halim dengan nada sedikit lemas, Selasa (2/6/2020).
Ia sangat berharap adanya kepedulian pemerintah terhadap petugas dilapangan dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Alman)
Ia menyayangkan tidak transparasinya Pemerintah Aceh Utara dalam hal ini (Gugus Tugas Covid-19) dalam menggunakan anggaran yang sangat besar ini. Selain itu, pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat dan para petugas terkesan terabaikan.
Saifuddin berharap kepada pihak pemerintah supaya mensterilkan Pos Covid-19 Blang Adoe, supaya tempat tersebut aman dan nyaman bagi warga ODP dan juga petugas yang ada, serta memerhatikan kebutuhan mereka.
"Jangan sampai para ODP yang suka rela menjalani isolasi ditempat itu, buka kenyaman dan keamanan yang didapatkan, malah menjadi petaka bagi mereka," katanya.
Ia berpesan, Pemerintah Aceh Utara jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan, di tengah pandemi yang melanda dunia, malah menjadikanya azas manfaat untuk mengerus dana yang ada untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
"Ayok bersama-sama kita hadapi musibah ini," ucap Saifuddin.
Secara terpisah, salah seorang petugas jaga posko Covid-19 Aceh Utara di Blang Adoe, Tgk Halim MT Pase kepada media ini menyatakan, sejauh ini fasilitas yang tersedia di posko Covid-19 Blang Adoe, tidak memadai dan pihaknya sejauh ini belum menerima apa-apa.
"Padahal sudah hampir 2 bulan bertugas dini, tidak bisa bekerja ditempat lain, karena banyak waktu yang tersita kesini, kita hanya mendengar anggaran besar, tetapi tidak merasakan apa-apa," ujar Tgk Halim dengan nada sedikit lemas, Selasa (2/6/2020).
Ia sangat berharap adanya kepedulian pemerintah terhadap petugas dilapangan dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Alman)