DELISERDANG - Miris, inilah yang terlintas ketika melihat lingkungan sekolah SD Negeri 102005 Durian Tinggung, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumut.
Sekolah yang seharusnya difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar ini tampak berubah fungsi layaknya "Hutan" yang dipenuhi semak belukar.
Tidak hanya semak belukar, di halaman sekolah juga terlihat banyak ranting dan batang-batang pohon yang dibiarkan berserak.
Pemandangan di lokasi gedung SD Negeri Durian Tinggung ini cukup memprihatinkan. Kepala sekolah SD Negeri ini seolah tidak peduli akan kondisi di sekolahnya.
Sekolah yang seharusnya difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar ini tampak berubah fungsi layaknya "Hutan" yang dipenuhi semak belukar.
Tidak hanya semak belukar, di halaman sekolah juga terlihat banyak ranting dan batang-batang pohon yang dibiarkan berserak.
Pemandangan di lokasi gedung SD Negeri Durian Tinggung ini cukup memprihatinkan. Kepala sekolah SD Negeri ini seolah tidak peduli akan kondisi di sekolahnya.
Informasi yang diperoleh wartawan, bahwa sejak adanya Virus Corona (Covid-19) kegiatan belajar mengajar dihentikan.
"Sejak sekolah diliburkan akibat Covid-19, sampai saat ini sekolah belum buka," ujar seorang warga mengaku marga Tarigan.
Ia juga mengaku miris melihat kondisi sekolah di desanya itu.
"Sedih juga melihatnya, tempat anak-anak kami menimba ilmu berubah manjadi hutan seperti ini," kata Tarigan lagi.
Terkait hal ini, Biro Investigasi Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) DPD Deliserdang, Herianto Sembiring yang dimintai tanggapan mengatakan bahwa fasilitas publik seharusnya tidak dapat ditelantarkan dengan alasan Covid-19.
Kegiatan sekolah memang diliburkan, namun kepala sekolah seharusnya bertangungjawab menjaga dan merawat aset di sekolahnya. Kepala sekolah yang tidak peduli dengan kondisi sekolahnya lebih baik diberhentikan.
"Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang perlu mengevaluasi jabatan kepala sekolah SD Negeri 102005 Durian Tinggung. Bila perlu diberhentikan saja kalau memang tidak mampu merawat sekolah itu," kata Heri Sembiring.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 102005 Durian Tinggung, D Samosir ketika ingin dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020) tidak berada di kantornya.
Menurut keterangan salah satu warga, kalau D Samosir barusan keluar meninggalkan sekolah.
"Tadi pagi pak Kepsek datang ke sekolah bang, dan barusan saja dia pulang," terang warga (Jassa)
"Sejak sekolah diliburkan akibat Covid-19, sampai saat ini sekolah belum buka," ujar seorang warga mengaku marga Tarigan.
Ia juga mengaku miris melihat kondisi sekolah di desanya itu.
"Sedih juga melihatnya, tempat anak-anak kami menimba ilmu berubah manjadi hutan seperti ini," kata Tarigan lagi.
Terkait hal ini, Biro Investigasi Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) DPD Deliserdang, Herianto Sembiring yang dimintai tanggapan mengatakan bahwa fasilitas publik seharusnya tidak dapat ditelantarkan dengan alasan Covid-19.
Kegiatan sekolah memang diliburkan, namun kepala sekolah seharusnya bertangungjawab menjaga dan merawat aset di sekolahnya. Kepala sekolah yang tidak peduli dengan kondisi sekolahnya lebih baik diberhentikan.
"Kepala dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang perlu mengevaluasi jabatan kepala sekolah SD Negeri 102005 Durian Tinggung. Bila perlu diberhentikan saja kalau memang tidak mampu merawat sekolah itu," kata Heri Sembiring.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 102005 Durian Tinggung, D Samosir ketika ingin dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020) tidak berada di kantornya.
Menurut keterangan salah satu warga, kalau D Samosir barusan keluar meninggalkan sekolah.
"Tadi pagi pak Kepsek datang ke sekolah bang, dan barusan saja dia pulang," terang warga (Jassa)