KUNJUNGI:Anggota DPRD)Kabupaten Kampar, Anotona Nazara,SE saat mengunjungi warga.
Kunjungan Anatona Nazara tersebut berawal dari laporan masyarakat terhadap meledaknya tunggu peleburan besi PT. RPS pada Minggu (7/6/2020) , dimana dalam kejadian tersebut ada beberapa tenaga kerja mengalami luka serius hingga luka ringan yang dilarikan ke Rumah Sakit Mesra Jalan Raya Pasir Putih, Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu, dan mengunjungi ratusan rumah warga yang retak-retak akibat meledaknya tungku di sekitar PT. RPS.
Seperti disampaikan Ibu Yuli , warga korban meledaknya tunggu PT. RPS kepada Anotona Nazara yang saat berkunjung ke rumahnya menyampaikan mereka sangat kecewa terhadap perusahan karena sejak kejadian itu hingga saat ini belum ada respon dari pihak perusahaan.
Sementara rumah warga sudah retak-retak akibat meledaknya tunggku mereka (perusahaan-red) .
"Yang membuat kepala kami makin pusing pak dewan, banyak orang yang datang ke rumah kami, ada mengatas namakan dari pihak perusahaan, pejabat tingkat desa dan bahkan wartawan, untuk membantu kami . Tapi apa hasilnya ? Hingga saat ini belum ada respon atau hasil yang kami dapat. Bahkan menurut kami pihak perusahaan tidak peduli atas kejadian ini," jawab Yuli.
Hal senada juga disampaikan ibu Pohan, sangat kecewa dengan ramainya orang yang bertandang ke rumah mereka tapi satupun tidak ada yang membawa kabar baik.
"Harapan kami dengan datangnya bapak anggota DPRD dari Partai PDI Perjuangan yang baru pertama kali kami lihat, dan datang langsung ke rumah kami ini, dapat membawa angin segar dan memfasilitasi warga kepada pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustruian dan Dinas Tenaga Kerja untuk bisa melihat secara nyata kondisi sesungguhnya serta membantu kami dalam proses ganti rugi yang dialami ratusan rumah penduduk di Perumahan Palem desa Baru Siak Hulu," jelas ibu Pohan.
Mendengar keluhan warga tersebut Anotona Nazara, menyampaikan kepada warga korban peledakan tungku PT. RPS agar tetap menahan diri agar tidak tersulut emosi dan tetap mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah ini.
Nazara juga mendesak dan meminta pihak terkait seperti dinas Lingkungan Hidup, dinas Perindustrian dan dinas Tenaga kerja untuk bisa turun langsung kelapangan melihat kondisi sesungguhnya, apa yang dialami warga di sekitar perusahaan RPS ini.
Lebih lanjut disampaikan Nazara, apa yang disampaikan warga perihal adanya kerusakan rumah akibat ledakan tersebut, itu benar adanya mulai dari dinding rumah hingga kamar sudah mengalami keretakan.
"Keluhah warga ini sudah kita sampikan kepada Riki mewakili pihak RPS, dan pihak perusahaan kata Riki bersedia melakukan perbaikan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. Namun hingga saat ini belum ada titik temu terkait soal harga perbaikan rumah warga," kata Riki kepada Nazara.
Lebih lanjut disampaiakan Nazara, terkait keluhan warga terhadap masalah limbah RPS yang mengganggu ketenangan warga setiap harinya, Nazara menjelaskan kita akan segera berkordinasi dengan dinas Lingkungan hidup untuk melakukan langkah-langka apa yang dianggap perlu dalam mengatasinya.
Begitu juga dengan dugaan adanya tenaga kerja asing (TKA) yang dikabarkan disinyalir ilegal bekerja di perusahaan tersebut, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi kebenaran keberadaan tenaga kerja asing yang jumlahnya puluhan orang tersebut.
"ita minta juga pihak perusahaan jangan menutup diri kepada rekan media karena menurut rekan media pihak perusahaan selalu menolak dan tidak mau diwawacarai media, hal itu tidak baik dan merugikan pihak perusahaan sendiri," jelas Nazara. (Edi)
"Harapan kami dengan datangnya bapak anggota DPRD dari Partai PDI Perjuangan yang baru pertama kali kami lihat, dan datang langsung ke rumah kami ini, dapat membawa angin segar dan memfasilitasi warga kepada pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustruian dan Dinas Tenaga Kerja untuk bisa melihat secara nyata kondisi sesungguhnya serta membantu kami dalam proses ganti rugi yang dialami ratusan rumah penduduk di Perumahan Palem desa Baru Siak Hulu," jelas ibu Pohan.
Mendengar keluhan warga tersebut Anotona Nazara, menyampaikan kepada warga korban peledakan tungku PT. RPS agar tetap menahan diri agar tidak tersulut emosi dan tetap mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah ini.
Nazara juga mendesak dan meminta pihak terkait seperti dinas Lingkungan Hidup, dinas Perindustrian dan dinas Tenaga kerja untuk bisa turun langsung kelapangan melihat kondisi sesungguhnya, apa yang dialami warga di sekitar perusahaan RPS ini.
Lebih lanjut disampaikan Nazara, apa yang disampaikan warga perihal adanya kerusakan rumah akibat ledakan tersebut, itu benar adanya mulai dari dinding rumah hingga kamar sudah mengalami keretakan.
"Keluhah warga ini sudah kita sampikan kepada Riki mewakili pihak RPS, dan pihak perusahaan kata Riki bersedia melakukan perbaikan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. Namun hingga saat ini belum ada titik temu terkait soal harga perbaikan rumah warga," kata Riki kepada Nazara.
Lebih lanjut disampaiakan Nazara, terkait keluhan warga terhadap masalah limbah RPS yang mengganggu ketenangan warga setiap harinya, Nazara menjelaskan kita akan segera berkordinasi dengan dinas Lingkungan hidup untuk melakukan langkah-langka apa yang dianggap perlu dalam mengatasinya.
Begitu juga dengan dugaan adanya tenaga kerja asing (TKA) yang dikabarkan disinyalir ilegal bekerja di perusahaan tersebut, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi kebenaran keberadaan tenaga kerja asing yang jumlahnya puluhan orang tersebut.
"ita minta juga pihak perusahaan jangan menutup diri kepada rekan media karena menurut rekan media pihak perusahaan selalu menolak dan tidak mau diwawacarai media, hal itu tidak baik dan merugikan pihak perusahaan sendiri," jelas Nazara. (Edi)