DELISERDANG | Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Wilayah Medan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang akselerasi ekspor pelaku UMKM/ Petani dan importir milenial dalam mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor program Kementerian Pertanian di Aula BKP Kelas II Medan, Dusun Lestari, Desa Pasar Lima Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Selasa (14/7/2020).
Kegiatan dihadiri Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Parindungan Lubis, Kepala Karantina Medan Hafni Zahara, Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumut Ujiana Sianturi,Spd dan sejumlah pelaku UMKM dan pengguna jasa Karantina.
Kepala Karantina Pertanian Wilayah II Medan Hafni Zahara mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini pengiriman barang kargo dilakukan dari Kualanamu ke Jakarta masih terbatas. Walau demikian program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) harus tetap berjalan.
Kegiatan dihadiri Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Parindungan Lubis, Kepala Karantina Medan Hafni Zahara, Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumut Ujiana Sianturi,Spd dan sejumlah pelaku UMKM dan pengguna jasa Karantina.
Kepala Karantina Pertanian Wilayah II Medan Hafni Zahara mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini pengiriman barang kargo dilakukan dari Kualanamu ke Jakarta masih terbatas. Walau demikian program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) harus tetap berjalan.
Gratieks adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Mentan Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa.
Hafni Zahara juga mengatakan, semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.
"Kekayaaan sumber daya alam di Indonesia membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial, keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian, agar komoditas pertanian kita tembus ke pasar internasional," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Parlindungan Lubis mengapresiasi kegiatan dan segala permasalahan di bidang ekspor dapat disampaikan serta dicari solusinya agar program Gratieks dapat berjalan.
"Kebijakan regulasi satu produk dengan produk yang lain berbeda. Sehingga generasi milenial harus lebih memahami aturan atau regulasinya agar produk atau komoditas pertanian tersebut jangan jadi masalah dan pastikan produk yang di ekspor lancar dan sesuai prosedur" ucap Parlindungan.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumatera Utara Ujiana Sianturi, Spd mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan Asean. UMKM juga menjadi urat nadi perekonomian yang berbasis kerakyatan karena akan banyak menyerap tenaga kerja termasuk kaum anak muda milenial.
"Bagi para pelaku dunia usaha mikro kecil menengah punya peluang ekspor dan terbuka lebar seluas serta berpotensi untuk menambah pendapata khususnya bagi pengusaha UMKM kaum milenial," ujar Ujiana. (Wan)
Hafni Zahara juga mengatakan, semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia, terutama dalam peningkatan ekspor pertanian yang akan mempengaruhi perekonomian negara.
"Kekayaaan sumber daya alam di Indonesia membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial, keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian, agar komoditas pertanian kita tembus ke pasar internasional," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Parlindungan Lubis mengapresiasi kegiatan dan segala permasalahan di bidang ekspor dapat disampaikan serta dicari solusinya agar program Gratieks dapat berjalan.
"Kebijakan regulasi satu produk dengan produk yang lain berbeda. Sehingga generasi milenial harus lebih memahami aturan atau regulasinya agar produk atau komoditas pertanian tersebut jangan jadi masalah dan pastikan produk yang di ekspor lancar dan sesuai prosedur" ucap Parlindungan.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumatera Utara Ujiana Sianturi, Spd mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan Asean. UMKM juga menjadi urat nadi perekonomian yang berbasis kerakyatan karena akan banyak menyerap tenaga kerja termasuk kaum anak muda milenial.
"Bagi para pelaku dunia usaha mikro kecil menengah punya peluang ekspor dan terbuka lebar seluas serta berpotensi untuk menambah pendapata khususnya bagi pengusaha UMKM kaum milenial," ujar Ujiana. (Wan)