Aplikasi tersebut dinamakan Sistem Informasi Tata Ruang (SITR) yang merupakan bagian Rencana Panjang Jangka Menengah (RPJM) dan telah masuk usulan E-Martahi 2021.
Bila itu terealisasi, maka impian besar Bupati Taput Nikson Nababan yang menginginkan adanya satu aplikasi guna mengakses apa sarana prasarana yang telah dibangun akan bisa terwujud.
Mengenai usulan produk Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang dibenarkan Kadis PUPR melalui Kabid Tata Ruang Afrinton Siregar, Selasa (14/7/2020).
Afrinton mengatakan aplikasi sistem informasi tata ruang merupakan penguatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang tengah dijadikan Perda baik di Muara, menyusul Tarutung, Sipoholon dan Siatas Barita.
" Ini impian Pak Bupati melegacy tata ruang yang tertib di setiap kecamatan," jelasnya.
Maka segala aspek pemanfaatan ruang akan bisa diakses melalui aplikasi itu sehingga tidak ada klaim mengklaim.
" Jadi diaplikasi itu akan diinput apa sarana prasarana yang telah dibangun Pemkab tapi tidak keseluruhan namun berdasarkan ruang ataupun spasial," tambahnya.
Dicontohkannya, jika aplikasi itu realisasi semisalnya diklik SD di kecamatan Garoga, maka akan muncul apa informasi keberadaan bangunan tersebut, demikian juga di sektor Kesehatan, Infrastruktur dan Pertanian.
Selain itu aplikasi ini juga memuat peta tata ruang dan secara administrasi akan terdokumentasi di aplikasi tersebut.
"Jadi ini dulu yang disiapkan bila kita menuju tatanan kota modern, kantor pelayanan publik seharusnya bisa dilalui angkutan umum bukan seperti sebelumnya," katanya.
Kemudian untuk menuju tatanan kota dalan rangka mendukung RDTR, Afrinton mengharapkan kerelaan warga bila ada pelebaran jalan.
" Contohnya saja pelebaran jalan Saitnihuta maupun Panganan Lombu, Jalan sepanjang Aek Sigeaon sangat mendesak sehingga Taput punya satu koridor baru selaku kawasan perkotaaan yang tertib dan teratur tatanan wilayahnya," pungkasnya. (Alfredo)
" Ini impian Pak Bupati melegacy tata ruang yang tertib di setiap kecamatan," jelasnya.
Maka segala aspek pemanfaatan ruang akan bisa diakses melalui aplikasi itu sehingga tidak ada klaim mengklaim.
" Jadi diaplikasi itu akan diinput apa sarana prasarana yang telah dibangun Pemkab tapi tidak keseluruhan namun berdasarkan ruang ataupun spasial," tambahnya.
Dicontohkannya, jika aplikasi itu realisasi semisalnya diklik SD di kecamatan Garoga, maka akan muncul apa informasi keberadaan bangunan tersebut, demikian juga di sektor Kesehatan, Infrastruktur dan Pertanian.
Selain itu aplikasi ini juga memuat peta tata ruang dan secara administrasi akan terdokumentasi di aplikasi tersebut.
"Jadi ini dulu yang disiapkan bila kita menuju tatanan kota modern, kantor pelayanan publik seharusnya bisa dilalui angkutan umum bukan seperti sebelumnya," katanya.
Kemudian untuk menuju tatanan kota dalan rangka mendukung RDTR, Afrinton mengharapkan kerelaan warga bila ada pelebaran jalan.
" Contohnya saja pelebaran jalan Saitnihuta maupun Panganan Lombu, Jalan sepanjang Aek Sigeaon sangat mendesak sehingga Taput punya satu koridor baru selaku kawasan perkotaaan yang tertib dan teratur tatanan wilayahnya," pungkasnya. (Alfredo)
