Menurut informasi yang didapat, peristiwa itu terjadi berawal pada Senin (13/7/2020) pagi saat korban berangkat dari dermaga menuju arah depan dermaga bongkar PLTU yang tepat berada di depan Desa Pulau Sembilan bersama anak kandungnya yang berusia sekira 12 tahun.
Sekira satu jam kemudian, anak korban kembali sendirian sembari menangis dan mengabarkan pada warga sekitar pantai bahwa ayahnya tiba-tiba terjatuh dari perahu saat memancing di tengah laut.
Mendengar kabar tersebut, warga beramai-ramai langsung melakukan pencarian di sekitar tempat korban terjatuh disertai anak korban biasa yang biasa disapa Jiji (12).
Namun, dikarenakan situasi air laut masih dalam keadaan pasang besar, korban tidak ditemukan. Hingga jam 21.33 WIB, ratusan warga masih melakukan pencarian dengan mengunakan tiga boat berukuran besar dan lima boat berukuran kecil disertai bhabinkamtibmas, Babinsa dan satpol Air. Desa pulau sembilan, Kecamatan Pangkalansusu.
Kasat Pol Airud Polres Langkat Iptu Heru Ediyanto menjelaskan, dirinya kembali memimpin SAR hari ke 2 bersama personil Satpolairud dan warga guna melakukan pencarian terhadap warga Desa Pulau Sembilan yang hilang jatuh kelaut karena kram, pada saat memancing ikan dengan anak kandungnya.
Kemudian, pada Rabu 15 Juli 2020 sekira pukul 00.10 WIB, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, tepatnya di depan dermaga PLTU Pangkalansusu Dan selanjutnya jenazah dievakuasi di rumah duka Dusun II Desa P. Sembilan Kecamatan Pangkalansusu.
"Keluarga korban menolak jenazah untuk dilakukan visum karena menganggap kejadian tersebut murni musibah dan jenazah akan langsung dikebumikan," ujar Kasat Polairud Polres Langkat. (Lkt-1)
