Pasalnya, pupuk subsidi sulit diperoleh masyarakat untuk kesuburan padi yang telah mereka tanam selama seminggu ini. Akibatnya, masyarakat meminta agar pemerintah Deliserdang dan Provinsi Sumut untuk memperhatikan keluhan masyarakat.
"Kami sudah seminggu menanam padi, pasca penanaman memasuki hari ke-20 harus diberikan pupuk, sampai saat ini kami kesulitan memperoleh pupuk," kata Saut Simaremare, Selasa (17/11/2020).
Dijelaskannya, selama ini masyarakat hanya mengharapkan pupuk subsidi dengan harga Rp 100 ribu per-goni, namun belakangan pupuk bantuan subsidi sulit diperoleh.
"Kalau kami pakai pupuk urea harganya mencapai Rp 265 ribu per-goni. Kami tidak mampu, karena padi yang kami tanam hasilnya nanti akan rugi," keluh pria berusia 63 tahun ini.
Masyarakar petani curiga, sulitnya pupuk subsidi diperoleh karena adanya permainan mafia. Harapannya, penegak hukum dan pemerintah dapat mengambil tindakan atas keluhan masyarakat petani di Percut Seituan sekitarnya.
"Kami ingin ini menjadi perhatian serius dari Dinas Ketahanan Pangan. Jangan sempat, masyarakat petani rugi terhadap masalah pupuk yang sulit diperoleh," pungkas Saut. (mu-1)