"Komoditi pertanian yang terdampak awan panas guguran gunung Sinabung diatas areal 3.045,8 hektar ada sebanyak 27 jenis,jumlah total kerugian petani mencapai 29.178.171.825 rupiah," kata Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo kepada wartawan.
Dikatakannya, dari laporan petugas pertanian di lapangan,bahwa keempat Kecamatan yang terkena paparan debu abu vulkanik Gunung Sinabung yakni, Kecamatan Payung, Tiga Nderket, Kuta Buluh, dan Tiga Binanga. Kecamatan Tiga Nderket dan Payung, merupakan yang terparah.
Berikut rincian komoditi yang terdampak paparan abu vulkanik, padi 169 hektar, jagung 757 hektar, kentang 2 hektar. Kubis 26 hektar, pettai 41 hektar, cabai besar 303 hektar.
Selanjutnya cabai rawit 41 hektar, terong 6 hektar, buncis 10 hektar,jeruk 332 hektar. Kopi 513 hektar, bawang merah 97,8 hektar,tembakau 67 hektar, salak 269 hektar,alpukat 97,5 hektar, durian 121 hektar, kakao 83 hektar, kemiri 39 hektar.
Kelapa sawit 9 hektar, pisang 220 hektar, buah naga 10 hektar, duku 14,5 hektar. Manggis 3,3 hektar, papaya 16 hektar, sirsak 34 hektar, dan mangga 2 hektar.
“Bantuan kepada pertani terdampak, akan kita usulkan ke Kementrian Pertanian RI,namun tidak semuanya, karena biasanya berupa bibit hortikultura yang direalisasikan. Sejauh ini, petugas pertanian masih tetap dilapangan untuk memberi arahan meminimalkan dampak kerusakan”, ujar Metehsa.(ms.keloko)