Saat ini lanjutnya, pihaknya juga sudah mengamankan seekor anjing yang diduga menggigit korban. Anjing tersebut saat ini diperiksa kesehatan oleh dokter hewan.
"Lagi dicek anjingnya apakah mengidap virus (rabies) ataupun penyakit berbahaya," jelasnya lagi.
MR yang masih pelajar kelas V SD ini tewas usai digigit anjing peliharaan milik tetangga di Jl. Sagu Raya, Kec. Medan Tuntungan.
Menurut ibu korban, Lia Pratiwi, 42, kejadian yang merenggut nyawa anaknya terjadi Kamis (10/6) sore pukul 15.00 WIB, anak saya nelpon ke kantor bahwasanya ia digigit anjing.
Diceritakan, waktu itu korban pergi keluar rumah untuk belanja ke warung membeli jajan di Jl. Sagu Raya. Setelah itu pulang dari kedai lewati rumah yang punya anjing.
Ketika korban melintas berjalan kaki di depan rumah pemilik anjing, kebetulan ada pengantar air minum mineral ke rumah tetangganya itu.
Begitu pagar dibuka anjing keluar, dan langsung mengejar korban dan menggigitnya. "Pas lewat yang punya anjing beli air, anjingnya keluar, digigit paha kanan," ungkap Lia.
Usai digigit, pihak keluarga korban melarikan bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ke bidan yang tak jauh dari rumahnya.
"Setelah digigit beberapa jam, panas badannya 39 derajat celcius. Dibawa ke bidan, disuntik tetanus," jelas Lia.
Atas kejadian ini, pihak keluarga korban membuat laporan ke Polsek Medan Tuntungan, Jumat (11/6/2021) dan kemudian dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
"Anak saya mengalami sulit jalan, seperti orang lumpuh. Lupa hampir segala hal, bahkan nama nya juga dia lupa. Reaksi nya seperti anjing balik sana balik sini, air liur nya keluar. Luka seperti ada digigit ular, ada dua taring," jelas ibu korban.
Hingga akhirnya, Minggu (13/6/2021) sore, korban meninggal dunia di rumahnya. "Setelah shalat Ashar meninggal," ujarnya. (ka)
"Lagi dicek anjingnya apakah mengidap virus (rabies) ataupun penyakit berbahaya," jelasnya lagi.
MR yang masih pelajar kelas V SD ini tewas usai digigit anjing peliharaan milik tetangga di Jl. Sagu Raya, Kec. Medan Tuntungan.
Menurut ibu korban, Lia Pratiwi, 42, kejadian yang merenggut nyawa anaknya terjadi Kamis (10/6) sore pukul 15.00 WIB, anak saya nelpon ke kantor bahwasanya ia digigit anjing.
Diceritakan, waktu itu korban pergi keluar rumah untuk belanja ke warung membeli jajan di Jl. Sagu Raya. Setelah itu pulang dari kedai lewati rumah yang punya anjing.
Ketika korban melintas berjalan kaki di depan rumah pemilik anjing, kebetulan ada pengantar air minum mineral ke rumah tetangganya itu.
Begitu pagar dibuka anjing keluar, dan langsung mengejar korban dan menggigitnya. "Pas lewat yang punya anjing beli air, anjingnya keluar, digigit paha kanan," ungkap Lia.
Usai digigit, pihak keluarga korban melarikan bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ke bidan yang tak jauh dari rumahnya.
"Setelah digigit beberapa jam, panas badannya 39 derajat celcius. Dibawa ke bidan, disuntik tetanus," jelas Lia.
Atas kejadian ini, pihak keluarga korban membuat laporan ke Polsek Medan Tuntungan, Jumat (11/6/2021) dan kemudian dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
"Anak saya mengalami sulit jalan, seperti orang lumpuh. Lupa hampir segala hal, bahkan nama nya juga dia lupa. Reaksi nya seperti anjing balik sana balik sini, air liur nya keluar. Luka seperti ada digigit ular, ada dua taring," jelas ibu korban.
Hingga akhirnya, Minggu (13/6/2021) sore, korban meninggal dunia di rumahnya. "Setelah shalat Ashar meninggal," ujarnya. (ka)