ilustrasi proses pembuatan produk shampo Bar Elavour.
JAKARTA | Menyadari hadirnya kesempatan, Rafkita Shelly, Mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Pertamina asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengembangkan usaha shampoo bar dengan bahan-bahan alami dan packaging yang ramah lingkungan.
Usaha ini telah ia rintis selama satu tahun terakhir bersama kedua rekannya, M. Hasbi Ar-Raihan dan Siti Nurfadhillah, Mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Pertamina asal Pekanbaru, Riau.
“Jika shampoo pada umumnya berbentuk liquid dan dikemas dengan botol, ataupun plastik yang sangat sulit terurai, kami memproduksi shampoo dalam bentuk produk batangan (bar). Sehingga, packagingnya juga dapat diganti dengan kertas yang jauh lebih mudah terurai. Selain itu, produk kami juga tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS/SLES) maupun paraben, dan bebas dari harsh chemical lainnya. Kami menggunakan bahan-bahan alami seperti cocoa butter, jojoba oil dan essential oil, yang aman bagi tubuh, ekosistem, dan planet kita,” ungkap Rafkita dalam press release dari Humas Universitas Pertamina, Pristia diterima metro-Online.co, Selasa (4/01/2022).
Shampoo ramah lingkungan yang diberi nama ‘Elavour’ tersebut, saat ini tersedia dalam dua kemasan, yakni 20 gram dan 50 gram.
“Berdasarkan testimoni beberapa konsumen, untuk produk ukuran 20 gram bisa digunakan hingga 30 kali pemakaian bagi yang berambut pendek. Sementara untuk kemasan 50 gram bisa digunakan hingga lebih dari 40 kali pemakaian. Karena produk kami sangat terkonsentrasi padat, jadi menggunakannya tidak perlu banyak-banyak,” tutur Rafkita.
Keengganan konsumen untuk memilih produk yang ramah lingkungan, lanjut Rafkita, biasanya dikarenakan produk-produk tersebut lebih mahal dibandingkan dengan produk serupa. Karenanya, Rafkita dan tim mematok harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan, mulai dengan harga Rp 35 000.
"Kami juga menyediakan kemasan pakai ulang aluminum tin yang dapat digunakan untuk bepergian,” kata Rafkita.
Bisnis rintisan Rafkita, Hasbi, dan Nurfadhillah tersebut mendapat dukungan dari Universitas Pertamina, melalui program Inkubasi bisnis. Program tahunan untuk menyaring ide bisnis dan membantu mengembangkan bisnis rintisan para mahasiswa tersebut memberikan pembekalan dan pendanaan kepada UMKM mahasiswa terpilih.
Selain dukungan finansial, para pengusaha muda tersebut juga mendapat kelas entrepreneur yang dilaksanakan secara reguler, seperti branding dan manajemen finansial. Mereka juga dapat melakukan konsultasi bisnis dengan para pakar yang telah disiapkan oleh kampus. Saat ini, setidaknya 46 kelompok UMKM Mahasiswa mendapatkan dukungan dari Universitas Pertamina.
“Selain seleksi internal, kami juga senantiasa didorong untuk mengikuti berbagai seleksi program inkubasi bisnis di luar kampus.Tantangan ini tentu membuat kami semakin terpacu untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan. Beruntungnya, Elavour menjadi satu dari tiga bisnis rintisan mahasiswa Universitas Pertamina, yang tahun ini mendapatkan bantuan akses permodalan untuk pengembangan usaha dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora),” tutur Rafkita.
Diakui Rafkita dan tim, kehadiran mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan yang didapatkan selama perkuliahan di kelas, sangat membantu mereka dalam menyusun dan mengembangkan ide usaha. Selain membuka lapangan kerja dan kesempatan bermitra dengan para petani lokal, Rafkita dan tim juga berharap agar usaha ini menjadi jembatan baginya dan tim untuk menjadi agent of change dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan.
Bagi siswa-siswi SMA yang ingin mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan tetap menjalankan komitmen untuk menjaga lingkungan, dapat bergabung di Universitas Pertamina dan mendaftarkan diri pada program Inkubasi Bisnis.
"Kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 03 Januari hingga 13 Februari 2022 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022," pungkasnya.
Sementara itu, menurut Springwise, situs rujukan bagi para entrepreneur, dalam survey bertajuk ‘Next-generation trends 2022, Eco-consumption’ mengemukakan, 59 persen responden setuju untuk menjalani gaya hidup yang lebih sadar lingkungan.
Senada dengan Springwise, survey Nielsen berjudul ‘Sustainable Shoppers: Buy the Change They Wish to See in the World’ juga menyebutkan, lebih dari 73 persen responden menyatakan siap beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan.Sebanyak 41 persen responden juga mengatakan, akan mulai menggunakan produk berbahan alami dan organik. Salah satunya adalah produk perawatan tubuh. (Wan)