TAPANULI SELATAN | Marine Wati Sitompul (38), warga Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada bulan Agustus yang lalu mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan buah hatinya. Wanita yang sehari-harinya disibukkan dengan kegiatannya sebagai seorang ibu rumah tangga ini sempat kritis karena pendarahannya tidak kunjung berhenti hingga sempat memerlukan tranfusi darah.
Seperti yang Marine paparkan saat ia diwawancarai di rumahnya, Marine melahirkan bayinya lewat operasi caesar. Ia mengatakan saat itu ia dan keluarga sudah benar – benar pasrah karena pendarahan yang dialami sangat hebat.
“Saya tidak terlalu ingat sebenarnya, tapi yang saya alami banyak pendarahan setelah melahirkan anak kami. Akibat pendarahan, luka bekas operasi sulit untuk ditutup kembali,” kata Marine pada, Jumat (31/12/2021).
Kepada Marine dokter menjelaskan, Pendarahan yang terjadi setelah melahirkan bisa disebabkan oleh dua keadaan, keadaan normal dan abnormal. Pendarahan yang Marine alami termasuk pendarahan yang abnormal, pendarahan hebat yang menyebabkan penurunan tekanan darah, lemas, dan shock hipovolemik pada pasien.
Pendarahan abnormal perlu segera mendapat penanganan karena bisa mengancam nyawa. Marine saat itu segera menerima tranfusi tiga kantong darah untuk menyelamatkan nyawanya. Kondisi Marine yang masih kritis terus dipantau oleh dokter. Selama proses tranfusi berlangsung dokter memeriksa kondisi vital Marine, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut jantung.
Pasca pemulihan, Marine beberapa kali kembali ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya. Beruntung, persalinan Marine sepenuhnya dijamin oleh BPJS Kesehatan. Ia mengaku tidak mengeluarkan biaya sepeserpun selama proses persalinan hingga kontrol dengan dokter setelah melahirkan.
“Pelayanan rumah sakit kepada saya sangat baik, tidak ada kekurangan satu apa pun. Sekarang saya sudah sehat, anak saya juga sehat. Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, menjamin biaya saya hingga bisa melewati masa kritis,” tutur Marine.
Marine mengingatkan kepada ibu yang sedang hamil, untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko dan penanganan pada saat melahirkan. Manfaat tersebut tentunya dapat diperoleh sepenuhnya dengan menjadi peserta JKN-KIS. (Syahrul/ST)
