Kunjungan Komisi IV DPR RI di Balai Karantina Pertanian Medan di Dusun Rahayu Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang, Selasa 22/02/2022. |
Kunjungan
Kerja ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, Djarot
Saiful Hidayat dan beberapa Anggota Komisi IV DPR RI lainnya. Kunjungan Kerja
Anggota Komisi IV DPR RI ini juga didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan)
Kementerian Pertanian, Ir.Bambang serta disambut Kepala Karantina Pertanian
Medan, Lenny Harahap beserta stafnya.
"Dengan
perannya sebagai instrumen perdagangan pertanian di pasar dunia, karantina pertanian
menjadi ujung tombak keberterimaan produk pertanian kita di negara tujuan
ekspor. Dengan layanan ini tentu dapat langsung membantu masyarakat," kata
Anggia Erma Rini.
Menurut
Anggia, dengan lahan subur dan kondisi alam yang menguntungkan, maka komoditas pertanian tanah air harus digarap dengan baik
agar dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan juga memenuhi permintaan
pasar diluar negeri. Untuk itu, diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak
agar pertanian kita tetap unggul, ucapnya.
Dikatakan
Kepala Karantina Pertanian Medan, Lenny Harahap
yang mendampingi memaparkan klinik ekspor "Horas Medan" dan
kebun tani ekspor yang saat ini tengah digarapnya.
Dari
konsultasi di klinik, pihaknya dapat mengetahui secara riil komoditas yang
tengah menghadapi hambatan dalam ekspor. Contohya takas beneng dan porang yang
saat ini tengah kami tanam di kebun ekspor tani.Kami tunjukan proses budidaya
dan perlakuan yang baik agar terhindar dari hama sehingga dapat diterima di
negara tujuan.
"Selain
memiliki klinik ekspor sebagai ruang konsultasi dan mempermudah akses informasi
serta edukasi bagi para petani dan pelaku usaha, Karantina Pertanian juga
menyiapkan Smart Green House dan Kebun Tani Ekspor khusus untuk komoditas ekspor," jelas
Lenny.
Sebagai
informasi, dari data lalu lintas komoditas pertanian melalui Karantina
Pertanian, tercatat adanya peningkatan nilai ekspor pertanian ditahun 2021
sebesar 14,08%. Yakni ekspor sub sektor perkebunan, hortikultura, tanaman
pangan, peternakan dan kehutanan di tahun 2021 yang mencapai Rp. 3,867 triliun,
dibandingkan capaian di tahun 2020 yang hanya Rp. 3,323 triliun rupiah saja.
Sementara
itu, untuk menjaga keberlanjutan komoditas.Kepala Badan Karantina Pertanian
(Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menyebutkan bahwa upaya peningkatan
ekspor dilakukan secara simultan baik di on-farm dan off-farm.
"Secara
khusus, karena Barantan berada diujung proses, Bapak Menteri Pertanian (SYL)
menugaskan kami untuk mengawal program strategis ini," jelas Bambang.
Ditegaskan
Bambang , bahwa ia dan jajarannya saat ini fokus pada penguatan sistem
perkarantinaan, dengan langkah operasional pada ekspor berupa pendampingan
untuk pemenuhan persyaratan teknis pelaku usaha, percepatan layanan
sertifikasi, penguatan sinergisitas dengan entittas terkait, harmonisasi
protokol dan aturan ekspor dengan negara
tujuan serta kampanye publik.
"Tentunya,
dengan kinerja ekspor yang terus menunjukan tren yang positif, masyarakatpun
dapat turut menjaga keberlanjutan pertanian dengan melaporkan saat
melalulintaskan agar makin mendunia," pungkas Bambang.(wan)