MANDAILING NATAL | Kasus pengerusakan yang terjadi di sekolah Muhammadiyah di Kecamatan Kotanopan yang diduga dilakukan oleh Orang Tak Kenal (OTK), yang sebelumnya viral di media sosial, kini berbuntut panjang.
Pihak kepolisian melalui Polsek Kotanopan menyebut kasus dugaan pengerusakan ini masih terus dilakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku pengerusakan.
Sebelumnya, kasus pengerusakan yang diduga sudah beberapa kali terjadi di sekolah Muhammadiyah tersebut terendus ke publik setelah diposting oleh salah satu akun di Media Sosial Facebook.
Postingan dengan narasi telah terjadi pengerusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di sekolah Muhammadiyah Kotanopan, postingan itu kemudian sontak viral di media sosial.
Dilihat Selasa (22/2/2022), postingan tersebut pun sudah tidak ditemui dan diduga sudah dihapus oleh si pemilik akun.
Berikut sederet fakta yang berhasil dihimpun di kasus pengerusakan tersebut.
1. Pengerusakan terjadi pada akhir Desember 2021
Kasus pengerusakan ini terendus ke publik dan viral di media sosial setelah diposting oleh salah satu akun Facebook bernama PPCM Kotanopan, pada Rabu 16 Februari lalu.
Namun, berdasarkan keterangan dari pihak kepolisiian Polsek Kotanopan bahwa kejadian pengerusukan berdasarkan hasil pemeriksaan bukan terjadi di bulan Februari melainkan pada akhir Desember tahun 2021.
"Kejadiannya sebenarnya udah lama, di bulan 12 kemarin, namun dilaporkan pada tanggal 16 Februari lalu," kata Kapolsek Kotanopan, Iptu Budi Sihombing saat dikonfirmasi Selasa (22/2/2022).
2. Pihak sekolah buat laporan setelah polisi datang ke sekolah
Iptu Budi menerangkan, pihak sekolah sebelumnya membuat laporan adanya pengerusakan ini setelah pihaknya datang dan melakukan pengecekan ke sekolah tersebut.
"(Awalnya) bukan karena melapor, karena viral di media sosial. Kan viral, kami datang dan cek lah ke sekolah itu, kemudian kita tanya pihak sekolah, bagaimana ini, lalu mereka bilang kalau viral begini kami bikin laporan saja lah," terang Kapolsek Budi menceritakan kasus tersebut.
3. Kini polisi sudah periksa sejumlah guru dan akan panggil pihak yayasan sekolah
Kapolsek juga menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah meminta keterangan dari sejumlah guru-guru di sekolah tersebut. Dan untuk langkah selanjutnya pihaknya bakal memanggil pihak dari yayasan sekolah.
"Sebagian sudah kita panggil, sudah ada sekitar tujuh guru yang kita mintai keterangannya," jelasnya.
4. Pasca buat laporan pihak sekolah minta penangguhan penyelidikan
Kapolsek Kotanopan Iptu Budi Sihombing dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, bahwa sehari setelah laporan pengerusakan dibuat pada 16 Februari lalu, pihak sekolah kemudian meminta agar dilakukan penangguhan penyelidikan.
"Tanggal 16 melaporlah-lah orang itu bersama saksi-saksinya, besoknya lagi (tangal 17 Februari 2022) ada lagi surat dibuat orang itu, perguruan muhammadiyah ini supaya ditangguhkan dulu penyelidikannya, karena diselesaikan dulu secara internal, katanya," kata Kapolsek kepada wartawan.
Surat permintaan penangguhan penyelidikan ini diketahui berasal dari Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhamamdiyah 10 Kotanopan Abdul Malik dan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Muhammadiyah 6 Kotanopan Rahmad Saleh.
5. Diduga pengerusakan karena sakit hati pergantian Kasek
Kapolsek Iptu Budi kepada wartawan menyebut, berdasarkan informasi yang diperoleh oleh pihak kepolisian bahwa dugaan penyebab pengerusukan karena adanya sakit hati akibat pergantian kepala sekolah (kasek) di sekolah Muhammadiyah tersebut.
Terpisah, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 10 Kotanopan Abdul Malik yang dihubungi Selasa (22/2/2022) siang, perihal ingin mengonfirmasi soal pengerusakan tersebut meminta agar wartawan menanyakan kepada pihak kepolisian saja.
"Iya kenapa, halo-halo iya halo, enggak jelas suaranya, kalau kasus pengerusakan itu tanyak ke pihak kepolisian saja," kata Abdul Malik singkat. (SRL/Sahrul)