![]() |
Calon Kades Paya Gambar, Kec Batangkuis No. 05 Victor Silaban saat menunjukkan bukti laporan yang telah di layangkan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Paya Gambar dan instansi terkait. |
Hal itu diungkapkan Victor Silaban usai dirinya bersama tim resmi melayangkan laporan ke pihak Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Paya Gambar. Sedangkan untuk P2KD Kecamatan Batangkuis, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemkab Deliserdang, Pansus DPRD serta Polsek dan Koramil selaku lembaga pengawas pemilihan Kepala Desa telah dilayangkan.
"Jujur saja, sejak awal, meskipun saya petahana, saya selalu mengingatkan pendukung dan tim untuk bertanding secara jujur sportif, dan clean. Dari 05 calon Kades yang bertanding, Saya tidak mempersoalkan kalah menang dalam pertandingan itu biasa, tapi saya ingin Pilkades berjalan dengan jujur. Kita kuatir kalau ini tidak diusut Pilkades Paya Gambar ini akan menjadi contoh buruk pelaksanaan Pemilu Kades berikutnya. Sehingga rusak lah demokrasi melalui Pemilu," tegasnya Jumat 22/04/2022.
Victor yang akrab disapa Pak Laban ini mengatakan ada banyak temuan dugaan kecurangan dilapangan yang tampak sejak dimulainya pencoblosan. Salah satunya ada warga "penyusup" yang tidak berdomisili di Paya Gambar (diduga warga Aceh) tertangkap tangan hendak mencoblos yang videonya sudah viral di medsos dan beredar luas di masyarakat. Belakangan setelah tertangkap oleh panitia dan saksi, disebut-sebut "penyusup" ini telah melakukan pencoblosan berulang-ulang di TPS yang berbeda.
Masih dikatakan Victor, pihaknya juga tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan diduga sistematis, terstruktur dan masif yang tidak dapat ditolerir, yakni banyaknya C6 yang digunakan warga yang bukan pemiliknya. Bahkan sambung Victor, ada C6 milik orang yang sudah meninggal tetapi dipergunakan. Belum lagi adanya dugaan intervensi pihak yang bukan petugas P3SD (Panitia Pemungutan Suara Desa) ikut membagikan C6 kepada warga.
''Kita sedang telusuri ini, kalau memang benar, jelas ini pelanggaran dan bisa mempengaruhi perolehan suara salah satu calon," ucapnya.
Ia juga menyebut pihaknya menemukan banyak kejanggalan-kejanggalan alias "aroma" kecurangan.
"Kami menduga ada upaya terstruktur, sistematis dan masif agar dapat memenangkan pemilihan Kades di Paya Gambar ini.
Saat ini, sambung dia, selain masih mengumpulkan bukti dugaan keterlibatan keluarga calon Kades ikut membagikan surat undangan (C6), yang berpotensi mempengaruhi jumlah suara calon Kades, dalam waktu dekat ia juga mengaku tim 05 berencana melaporkan hal ini ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. (wan)