FOTO BERSAMA: Pengurus FTI foto bersama dengan wasit dan juri.
MEDAN l Pengurus Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Sumatera Utara (Sumut) Menggelar Pelatihan Wasit-Juri Level Provinsi Tahun 2022 di Raz Hotel & Convention Jalan dr Mansur Medan. Kegiatan ini dibuka Kadispora Sumut diwakili Kabid Pembudayaan Olahraga, Josua Sinurat, Sabtu (28/5/2022).
"Atas nama pemerintah Sumatera Utara, kami sangat bangga atas kegiatan pelatihan wasit-juri. Kegiatan ini merupakan salah satu persiapan Sumut menuju PON XXI/2024. Sama-sama kita ketahui Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah", ujar Josua.
Mantan atlet gulat nasional ini menerangkan pada PON 2024, wilayah Aceh mempertandingkan 32 cabang olahraga dan Sumut mempertandingkan 33 cabang olahraga. Salah cabang olahraga yang dipertandingkan triathlon. Triathlon merupakan olahraga yang terdiri dari lari, balap sepeda dan renang. Tentunya sangat memerlukan energi luar biasa dan harus memiliki fisik yang prima bagi atlet bertanding.
"Untuk itu perlu persiapan yang matang bagi atlet. Untuk pengembangan pembinaan atlet harus disesuaikan dengan daerah dengan pantai, misalnya Medan dekat dengan Belawan dan Sibolga juga dekat dengan pantai serta Tanjungbalai dan Asahan juga daerah yang memiliki pantai. Selain itu, perlu peranan penting bagi wasit-juri kesiapan para atlet tersebut. Tentunya menilai atlet saat bertanding sesuai dengan aturan yang berlaku," tutur Josua.
Lebih lanjut Josua menambahkan pembinaan atlet harus difokuskan sehingga 3 atau 4 emas menjadi milik kontingen Sumut pada PON 2024. Disinilah perlu peranan sinergitas dan kerjasama dengan dinas pariwisata, sehingga Sumut semakin jaya melalui triathlon.
Sebelumnya Ketua FTI Sumut Yopie War mengatakan tujuan dari pelatihan wasit-juri ini meningkatkan SDM khususnya Wasit-Juri di Sumut dan juga merupakan program kerja FTI Sumut. Apalagi wasit-juri di Sumut sangat minim dan tentu persiapan PON XXI 2024, di mana cabor triathlon diadakan di Aceh.
"Para wasit-juri yang mengikuti pelatihan ini sebagai regenerasi yang memiliki sertifikasi khususnya di cabor triathlon. Bagi para peserta yang mengikuti pelatihan level provinsi ini nantinya dapat ditingkatkan menjadi Level Nasional. Untuk saat ini Sumut masih memiliki 3 wasit-juri nasional sehingga ke depannya Sumut memiliki minimal 10 wasit-juri nasional", tutur Yopie.
Sambung Yopie, pada PON XX/2021 di Papua cabor triathlon dipertandingkan sebagai partai eksbisi. Untuk PON Sumut-Aceh nantinya Triathlon Resmi dipertandikan, para atlet yang berlaga akan bersaing untuk mendapat medali demi kontribusi masing-masing provinsi. Untuk Indonesia cabor triathlon telah mengikuti berbagaibeven internasional seperti SEA Games, Asian Games. Kendala bagi triathlon Sumut sampai saat ini belum terdaftar di KONI Sumut. Padahal triathlon Sumut telah terbentuk sejak 2015. Meskipun belum terdaftar di KONI Sumut, pengurus FTI Sumut berusaha maksimal untuk memberikan kontribusi medali untuk kontingen Sumut.
"Untuk saat ini telah terbentuk sebanyak 11 kepengurusan triathlon di kota/kabupaten yaitu Medan, Deliserdang, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Karo, Samosir, Sibolga, Tapteng, Binjai dan Langkat. namun sangat disayangkan triathlon Sumut belum bergabung dengan KONI Sumut padahal sesuai syaratnya untuk bergabung dengan KONI Sumut harus memiliki minimal 10 pengurus olahraga di kota/kabupaten. Sedangkan triathlon Sumut telah memiliki 11 pengurus kota/kabupaten", pungkasnya.
Sementara itu, ketua panitia Jhon Fiter mengatakan Pelatihan Wasit-Juri Level Provinsi Tahun 2022 diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari Sumut, Aceh dan Riau. Kegiatan ini berlangsung dari Sabtu (28/5/2022) dan berakhir Senin (30/5/2022).
Ia menambahkan materi pelatihan wasit-juri terdiri dari sport leadership, manajemen organisasi FTI, competition ruler world triathlon dengan materi transition area, swimming, bike dan run.
"Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM wasit-juri triathlon dan diharapkan dapat menjadi pelaku olahraga pada PON XXI yang di gelar Sumut-Aceh pada 2024 mendatang", tutupnya. (ka)
