Syarifuddin S.Pd.I.MA, Pemenang Anugrah GTK 2022

Sebarkan:

Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Persiapan Negeri 4 Medan Syarifuddin S.Pd.I.MA (foto) Pemenang Anugrah GTK 2022.
BELAWAN | Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Persiapan Negeri 4 Medan Syarifuddin S.Pd.I.MA berhasil meraih anugrah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sebagai kepala favori dan berprestasi jenjang Madrasah Tsanawiyah yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta, bulan Desember 2022.

"Waktu ikut perlombaan itu, saya masih Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Persiapan Negeri 4," kata Syarifudin, Kamis (16/2/2023). 

Sebelumnya, kandidat Doktoral UINSU ini sudah banyak makan asam garam dunia pendidikan dan berbagai jabatan organisasi pendidikan sudah pernah diimembannya seperti Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Madrasah Sumatera Utara, Sekretaris KKMTs Kota Medan dan Sekretaris Lesbumi Sumatera Utara.

Sekarang pria kelahiran Langkat ini sudah beranjak pada usia separoh abad atau sekitar 50 tahun namun tetap berperawakan biasa, ramah dan selalu bersikap sopan kepada siapapun.

Syarifuddin menuturkan, penetapan dirinya sebagai kepala favorit dan berprestasi melalui seleksi ketat yang dimulai dari penilaian biodata, karya feature, kualifikasi akademik, supervisi dan program kerja kepala madrasah, pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti, keikutsertaan dalam forim ilmiah, penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan, SK pengalaman organisasi bidang akademik dan karya best practice, jurnal ilmiah serta presentasi karya ilmiah dan seminar nasional maupun internasional lainnya. 

"Untuk penilaian portofolio dan presentasi makalah, seminar, jurnal dilakukan secara online oleh Dirjen GTK Kemenag Repbublik Indonesia Jakarta dan pesertanya mulai dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.

Sebelumnya, Syarifuddin menjabat sebagai Kepala MTsPN 4 Medan mulai tahun 2018 hingga 2023 dan sejak Januari 2023 menjadi Kepala MAPN 4 Medan. 

Semasa menjadi Kepala MTsPN 4 Medan banyak prestasi yang diukir diantaranya berperan membangun gedung MTsPN4 Medan yang awalnya hanya berdinding triplek berubah menjadi dinding beton yang menggunakan bantuan Pemko Medan sebesar Rp. 5,3 M.

Selain itu, Syarifuddin juga pernah mendapat sertifikat dari Walikota Medan sebagai Sekolah Adiwiyata, penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI Joko Widodo. Selama masa jabatannya, MTsPN 4 Medan juara 1 Paskibra tingkat Nasional di Jakarta, juara 1 Nasyid tinggal Pempovsu serta mendapatkan penghargaan dari Gubsu Edy Rahmayadi sebagai tuan rumah pelaksanaan Jaguar Pemprovsu. 

Pria yang akrab disapa Pasya ini sejak kecil senang mengajar karena bercita-cita ingin menjadi dosen walau pada akhirnya menjadi seorang guru. 

“Alhamdulillah perwakilan dari MTsPN 4 Medan dapat mewakili Propinsi Sumatera Utara menjadi juara guru dan kepala berprestasi, semoga bisa menjadi motivasi bagi yang lain,” ujar Kasi Penmad Kemenag Kota Medan Yose Rizal S.Ag.MM didampingi Kabid Penmad Kanwil Pemprovsu Erwin Pinayungan Dasopang.

Sebagai Kepala MAPN 4 Medan, Pasya melakukan beberapa terobosan dengan judul yang fenomenal diantaranya Time Pak atau tigapuluh menit berdampak.

"Artinya sebelum siswa masuk ke kelas ada hal hal yang bermanfaat diberikan kepada siswa," katanya.

Pada hari Senin, kegiatan upacara bendera rutin dilaksanakan guna menempa siswa agar disiplin, cinta bangsa dan negara, berjiwa nasionalis serta bertanggung jawab.

Sedangkan pada hari Selasa dilaksanakan Berita Perdi atau berani tampil percaya diri yang diwujudkan dengan pidato, cerpen, puisi, pantun, stand up comedy dan lainnya. Semua karya siswa tersebut akan dituangkan ke dalam sebuah buku yang akan diterbitkan ber-ISBN dengan harapan siswa handal dan bisa jadi penulis atau jurnalis.

Pada hari Rabu dilaksanakan Gemas atau gerakan membaca asma ul husna yang bertujuan agar siswa melantunkan dan hafal nama nama Allah SWT dengan penuh khidmat bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, membiasakan membaca Al-Qur'an.

"Sehingga siswa dapat memahami nilai tauhid yang melekat di hati mereka," kata Pasya.

Kemudian pada hari Kamis dilaksanakan go to Berlin atau gotong royong bersih lingkunga. Pada program ini, siswa diharapkan setiap hari membersihkan kelas dan halaman sekitar madrasah agar terlihat bersih dan rapi karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

Pada hari Jumat dilaksanakan Gema Surya atau gerakan membaca surat yaasin dengan harap siswa mampu membaca surat yaasin, mampu membawakan tahktim dan tahlil serta doanya.

Terakhir, pada hari Sabtu dilaksanakan gosen ahoi atau gerakan olahraga senam Ahoi. Pada kegiatan ini guru dan siswa berkolaborasi melaksanakan senam setiap hari Sabtu yang bertujuan menjaga kesehatan tubuh agar lebih bergairah dan semangat lagi dalam belajar.

"Kita sadar merubah mental siswa tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun harus dikerjakan penuh dengan kerja keras dan semangat yang dibarengi dengan jiwa membangun madrasah yang tinggi," pungkas Pasya. (RE Maha/REM).

Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar