Truk terperosok di Jembatan Titi Besi yang rusak di Desa Baru Titi Besi Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang |
Informasi dihimpun, kerusakan jembatan Titi besi semakin parah dalam waktu sepekan terakhir. Warga memakai batang pohon kelapa sebagai penutup cekungan dari jembatan agar dapat di lalui kendaraan meski menyulitkan. Namun tak bertahan lama karena jumlah kendaraan yang melintas juga banyak. Akibatnya beberapa kendaraan terperosok.
Akibat kerusakan jembatan Titi besi dan ditempel batang kelapa aktivitas warga terganggu. Mereka terpaksa mengantri dan mencari jalan lain yang membuat jarak tempuh semakin jauh. Ironisnya hal ini menjadi kesempatan bagi sejumlah orang mendapatkan uang. Pungutan liar langsung muncul, dengan modus membantu mengatur lalulintas. Warga diminta membayar paling sedikit Rp 2000 sekali lewat meski tak dipaksa.
Hal ini lantas dikeluhkan banyak warga dan pengendara. Kenapa setiap jembatan itu rusak, selalu muncul sekelompok orang melakukan pungutan liar pada pengendara. Peristiwa ini seperti menjadi tempat penghasilan meski tak dipaksa.
Jembatan Titi besi adalah tanggung jawab Dinas PU Propinsi Sumut dan terakhir perawatan pada bulan Februari 2023 kemarin. Artinya baru tiga bulanan Direhap Jembatan. Titi besi sudah jebol, besi cor di jembatan hilangan membuat lubang mengerikan di tengah jembatan.
Warga heran kenapa jembatan sungai ular ini cepat kali rusak. Apa memang kualitas pengerjaan perbaikan oleh PU Sumut tidak beres atau ada dugaan unsur kesengajaan lain.
" Iya baru tiga bulanan jembatan itu diperbaiki, sekarang sudah jebol lagi, kendaraan sulit melintas hingga seperti biasa munculah tukang kutip uang, Rp 2000 sekali lewat berapa banyak yang lewat tiap hari, apa enggak senang mereka mendadak dapat objek lagi, modus ngatur jalan, " ucap Indra.
Hal senada disampaikan Saipul warga yang kerap melintasi jembatan titibesi. Dengan adanya kerusakan jembatan Titi besi kesulitan warga bertambah menjadi dobel, jalan tidak lancar dan ke pungli lagi.
" Ya kesempatan, modus ngatur jalan, 2000 kalau mobil truk bisa diprediksi pasti lebih mahal. Kesusahan warga jadi penghasilan tetap sekelompok orang, gara gara jembatan rusak itu," keluh Saipul.
Warga berharap tak hanya pada Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, tapi juga kepada DPRD Sumut. Agar jembatan titi besi yang rusak dapat secepatnya diperbaiki. Karena warga sangat kesusahan akibat hal itu. Selain aktivitas terganggu, kena pungli lagi modus ngatur jalan.( Wan)